DEMAK – Sebanyak 116 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) ditemukan di Kabupaten Demak. Dari temuan kasus DBD tersebut, satu orang meninggal dunia.
Pada bulan Januari 2022 ditemukan sebanyak 43 kasus, Februari 30 kasus, Maret 13 kasus, April 15 kasus, Mei 12 kasus dan Juni 3 kasus.
Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Kurniawan Arifendi mengungkapkan bahwa pihak Dinas Kesehatan telah menjalankan sejumlah strategi guna pencegahan DBD di wilayah Demak.
BACA JUGA :
Masyarakat Pesisir Demak Butuh Rumah Pompa Tanggulangi Rob
“Strategi yang dilakukan Dinas kesehatan terintegrasi bersama puskesmas antara lain dengan melakukan sosialisasi dan penggerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3 M plus, pemberian larvasida (abate), kemudian juga melakukan gerakan satu rumah satu jumantik (G1R1J),” kata Kurniaawan dilansir dari dinkominfo.demakkab.go.id, Jumat (17/6/2922).
Adapun pencegahan DBD yakni dengan menguras dan membersihkan tempat penampungan air dan menutupnya rapat, memanfaatkan dan mendaur ulang barang bekas.
Sementara untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, dapat menggunakan obat anti nyamuk, tidak menggantung pakaian di dalam kamar.
Kemudian setiap ada laporan kasus demam berdarah segera melaksanakan penyelidikan epidemiologi guna mendasari tindak lanjutnya antara lain sosialisasi, PSN maupun pemberian larvasida bahkan juga fogging bila diperlukan.
BACA JUGA :
Puluhan Sapi dan Kerbau di Demak Terjangkit PMK, Polisi Perketat Lalu-lintas Ternak
“Fogging dilakukan guna memutus rantai penularan akan tetapi juga harus di barengi dengan pemberantasan sarang nyamuk,” ujarnya.
Kurniawan berharap setiap rumah, perkantoran maupun bangunan, ada yang memantau perkembangbiakan jentik nyamuk, sehingga tempatnya bebas dari jentik nyamuk.
“Dengan melakukan bersama - sama secara berkala melaksanakan pemberantas sarang nyamuk semoga kasus DBD di Kabupaten Demak bisa turun bahkan tidak ada kasus,” pungkasnya.
BACA JUGA :
Nelayan Demak Tewas, Satu Hilang usai Dihantam Ombak Besar
Editor : Pipit Widodo
Artikel Terkait