Alasan Paling Sering Dikemukakan Mahasiswa Ketika Ditanya Kenapa IPK Kecil

Tim Litbang MPI, MNC Portal
IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif merupakan salah satu tolak ukur nilai ketika menempuh pendidikan di bangku kuliah. Foto/Freepik/Okezone.

JAKARTA – Selalu saja ada hal-hal yang berkelindan di sekitar nilai, tidak hanya yang dilalui oleh para siswa di sekolah dasar, menengah, atau di jenjang sekolah atas semata. Sebab memang, mahasiswa yang berproses di perguruan tinggi pun turut serta dalam persoalan nilai tersebut.

Ya, IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif merupakan salah satu tolak ukur nilai ketika menempuh pendidikan di bangku kuliah. IPK akan menentukan apakah seseorang mahasiswa dapat mengambil mata kuliah baru atau tidak, karena biasanya jumlah mata kuliah yang bisa diambil akan terbatas sesuai jumlah IPK.

Jumlah IPK tergantung dari usaha mahasiswa selama pembelajaran. Namun apa jadinya jika jumlah IPK di bawah harapan? Biasanya fakta yang sering terjadi pada mahasiswa semester awal yang membuat nilai IPK rendah, di antaranya tidak belajar sampai ujian tiba, terlalu sibuk dengan urusan pribadi, bolos kuliah, manajemen waktu yang kurang baik, salah strategi belajar, dan terlalu pasif di kampus ketika perkuliahan berjalan.

Penting menjadi mahasiswa aktif karena hal ini biasanya berpengaruh terhadap nilai seorang mahasiswa di mata dosen. Berikut alasan paling sering dikemukakan mahasiswa saat ditanya IPK kenapa kecil.

Dosen Pelit Nilai

Salah satu alasan paling sering diberikan ketika ditanya terkait IPK kecil adalah dosen kerap kali perhitungan dalam memberikan nilai. Hal ini kerap membuat mahasiswa patah semangat ketika menjalani perkuliahan. Namun jangan khawatir, karena hal ini sebetulnya bisa diatasi.

Usahakan untuk aktif di kelas dan menyelesaikan semua tugas dengan tepat waktu. Jangan lupa untuk terus menghadiri kelas, karena absensi menjadi salah satu faktor penilaian dari dosen. Dengan begitu, dosen tentu akan memberikan nilai sesuai dengan usaha.

Terlalu Aktif di Luar Kampus

Menjadi mahasiswa tidak melulu hanya belajar di dalam kelas. Mahasiswa juga bisa mendapat banyak pelajaran soft skill melalui organisasi di luar kampus. Namun, jika terlalu banyak mengikuti kepanitiaan, terkadang mahasiswa bisa keteteran dan berujung tidak mengerjakan tugas kuliah, atau bahkan tidak menghadiri kuliah sama sekali.

Untuk menghindari IPK kecil karena hal tersebut, diperlukan manajemen waktu yang baik. Buat skala prioritas yang harus dilakukan tanpa mengorbankan kewajiban belajar maupun kegiatan di luar kampus. Apabila memilki manajemen waktu yang baik, kegiatan belajar di kampus akan seimbang dengan kegiatan organisasi luar kampus.

Terlalu Sibuk dengan Urusan Pribadi

Setiap mahasiswa tentu memiliki urusan pribadinya masing-masing. Namun apabila terlalu sibuk dengan urusan pribadi, mahasiswa malah bisa mengabaikan kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini dapat berujung kepada bolos kuliah dan tidak mengerjakan tugas.

Salah Strategi Belajar

Ada kalanya mahasiswa merasa sudah berusaha untuk belajar di perkuliahan, namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Salah satu faktornya bisa jadi dikarenakan salah strategi belajar. Untuk mengatasinya, mahasiswa dapat mencari tahu terlebih dahulu strategi belajar apa yang cocok untuknya. Selain itu, mahasiswa juga dapat belajar bersama teman lain atau berdiskusi agar tercipta lingkungan belajar yang nyaman.

Editor : Setia Naka Andrian

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network