JEPARA- Ribuan orang tumpah ruah di lapangan Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menyaksikan tradisi sepak bola api, Rabu (22/6/2022) malam.
Tradisi sepak bola api ini selain untuk melestarikan adat, juga untuk mengusir wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang marak akhir-akhir ini.
Warga sangat antusias menyaksikan pertandingan sepak bola api yang dimainkan oleh para pemuda desa selepas Isya.
Para pemain yang mayoritas para pemuda itu hanya mengenakan celana hitam pendek. Mereka tak pakai baju. Kepalanya diikat dengan selembar kain.
Para pemain sangat lihai memainkan si kulit bundar berbalut kobaran api itu. Gemuruh suara penonton menambah semarak malam yang sangat membara itu.
Petinggi Desa Kawak, Eko Hery Purwanto, menyebut bahwa sepak bola api itu merupakan rangkaian acara sedekah bumi di Desa Kawak yang dinobatkan menjadi Desa Adat. Gelaran tersebut merupakan cara untuk menguri-uri budaya dan adat leluhur.
“Sepak bola api ini menandai persatuan Desa Kawak yang terbagi menjadi tiga wilayah. Ini untuk memerangin hawa nafsu dan amarah,” kata Hery.
Konon, lanjut dia, zaman dahulu api bisa menjadi sarana untuk menyembuhkan ternak yang terkena penyakit.
“Kami berharap, wabah yang menyerang ternak masyarakat bisa hilang dari bumi. Dan ternak warga bisa sembuh,” ujar Hery.
Editor : Khatim Laela
Artikel Terkait