BANJARNEGARA - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Guru Bahasa Jawa SD dan SMP se-Provinsi Jawa Tengah pada 4—8 Juli 2022 di Hotel Surya Yudha, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BPP Jateng), Ganjar Harimansyah, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian tahapan program Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah. Dalam sambutannya di depan 251 peserta, ia mengatakan bahwa pada saat ini bahasa Jawa cenderung masih digunakan sebagai bahasa yang dominan di dalam masyarakat Jawa. Oleh karena itu, model pendekatannya dilakukan secara terstruktur melalui pembelajaran di sekolah (berbasis sekolah).
“Guru dalam pelatihan ini nantinya akan membuat skenario pembelajaran berdasarkan model-model pembelajaran yang telah disusun BBP Jateng. Setelah selesai pelatihan, para peserta diminta untuk menyampaikan hasil pelatihan kepada rekan guru se-MGMP atau di gugus masing-masing,” ujar Ganjar, pada Senin (4/7/2022).
Dalam acara pembukaan pelatihan itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara, Agung Yusianto, menyampaikan sambutan Pj. Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto, S.H. Dalam sambutannya, Bupati menyatakan bahwa penutur bahasa Jawa saat ini cenderung semakin berkurang.
”Tidak berlebihan kalau kita berharap kepada pemerintah melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan terobosan dalam pelestarian bahasa daerah. Tentunya saling bersinergi dengan teman-teman yang ada di hadapan saya ini, para pegiat bahasa, melalui pelajaran bahasa daerah di setiap unit kerja dan lingkungannya,” kata Agung Yusianto yang mewakili Bupati Banjarnegara.
“Kami telah bersepakat untuk merevitalisasi bahasa daerah, baik melalui pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan nonformal dalam keluarga. Terlebih, pemerintah daerah dalam Rapat Koordinasi Revitalisasi Bahasa Daerah di Semarang beberapa waktu lalu telah bersepakat dan berkomitmen mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah di Jawa Tengah,” tandasnya
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Banjarnegara pada tahun ini, lanjut Agung, sudah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang merupakan kegiatan berjenjang dari Balai Bahasa. Dia berharap FTBI ini semakin mendapat perhatian sehingga akan berdampak pada pelestarian bahasa dan budaya daerah, khususnya bahasa dan budaya Jawa.
Peserta Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Guru Bahasa Jawa SD dan SMP ini terdiri atas guru sekolah dasar (SD) dan guru sekolah menengah pertama (SMP) Bahasa Jawa yang merupakan perwakilan dari setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah. Mereka akan diberikan materi (1) menulis, membaca, menganalisis, pembuatan modul, dan presentasi model aksara Jawa; (2) model-model pembelajaran pidato dan praktik berpidato bahasa Jawa; (3) menulis dongeng dan praktik mendongeng; (4) telaah model pembelajaran, teknik penyusunan modul ajar, dan praktik penerapan modul ajar dalam pembelajaran undha usuk bahasa Jawa; (5) teknik penciptaan, teknik membaca, praktik menulis, dan praktik membaca gurit; serta (6) cara menulis dan praktik macapat.
Selain membuat skenario pembelajaran, peserta nantinya menyampaikan hasil pelatihan kepada rekan guru mereka di daerahnya. Panitia juga mengharapkan agar peserta pelatihan dapat mengorganisasikan siswa-siswanya untuk mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu yang akan diselenggarakan pada awal November 2022.
Editor : Setia Naka Andrian
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Revitalisasi Bahasa Daerah Pelatihan Guru Pelatihan Guru Utama Bahasa Jawa Sekolah Dasar sekolah menengah pertama banjarnegara Banjarnegara Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kantor Bahasa Bahasa dan Sastra Bahasa Indonesia Sastra Indonesia
Artikel Terkait