JAKARTA - Sebuah bentuk jaminan pembiayaan pendidikan dan bantuan hidup dari Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kepada siswa kurang mampu yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi calon mahasiswa yang ingin sekali berkuliah, namun terbentur ekonomi. Berikut adalah kisah-kisah mahasiswa yang mampu berkuliah berkat KIP.
1. Diah Ayuning Tyas
Diah merupakan salah satu mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berhasil melanjutkan pendidikan tingginya dengan KIP Kuliah.
Melansir Okezone, ia diterima dengan jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan berhak berkuliah di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNY pada tahun 2021 lalu.
Mahasiswa yang akrab disapa Ayu ini adalah anak dari Warto dan Susmiyati, yang berprofesi sebagai petani sayur.
Meskipun mengalami keterbatasan ekonomi, namun orang tua Diah tetap mendukung putrinya untuk bisa bersekolah hingga jenjang tertinggi.
Harapan itu bisa ia buktikan, dengan menerima KIP Kuliah dan tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Usut punya usut, Ayu rupanya memang anak yang cerdas sejak duduk di bangku SD.
Terbukti, dirinya selalu masuk 5 besar siswa dengan prestasi di sekolahnya.
2. Raden Rara Kartika Dewa
Kisah sukses dan inspiratif mahasiswa yang berkuliah dengan KIP Kuliah juga datang dari Raden Rara Kartika Dewa.
Ia sangat bahagia bisa diterima di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan menempuh pendidikan ekonomi.
Gadis cerdas yang akrab disapa Tika itu semula bersekolah di SMAN 2 Wates dan berhasil masuk UNY melalui jalur SNMPTN di tahun ini.
Tika awalnya ingin mengambil jurusan pendidikan sejarah, namun diurungkan karena sudah ada temannya yang mengambil jurusan tersebut.
Sedari awal, Tika memang sudah menginginkan masuk perguruan tinggi dengan jalur tersebut.
Maka dari itu, ia belajar dengan giat agar keinginannya tercapai. Sebenarnya, orang tua Tika tidak yakin bisa membiayai kuliah sang anak karena keterbatasan ekonomi.
Namun, harapan agar anaknya sukses semakin besar usai Tika dinyatakan sebagai penerima KIP Kuliah dan melanjutkan studi dengan nyaman.
3. Dewi Nabilla Putri
Selanjutnya, ada Dewi Nabilla Putri yang berhasil diterima di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan jalur SNMPTN pada 2022 ini.
Melansir Sindonews, awalnya Dewi sangat tidak yakin bisa melanjutkan pendidikan karena memiliki keterbatasan ekonomi.
Ia bahkan sudah berencana untuk pindah ke Jakarta dan mencari pekerjaan.
Dewi kemudian merasa tidak boleh putus asa dan harus berjuang menggapai impiannya.
Hingga akhirnya, ia dinyatakan diterima sebagai mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan UNY.
Dewi merupakan anak dari Agus Eko Cahyanto, yang bekerja sebagai pengemudi, dan seorang ibu rumah tangga bernama Fitri Indriyani.
4. La Ode Abdul Farid
La Ode Abdul Farid merasa sangat bersyukur dan bahagia bisa berkuliah di salah satu kampus terbaik Indonesia, IPB University.
Ia adalah penerima KIP Kuliah dan menempuh pendidikan di program studi agribisnis. Tak terbayangkan bagi La Ode bisa berkuliah, sebab mahasiswa asal Maluku itu mengaku datang dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
Ayah La Ode bekerja sebagai buruh bangunan, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga.
La Ode sangat merasakan perjuangan yang luar biasa kala harus berkuliah secara daring di masa pandemi.
Sebab, ia harus berjuang keras demi mendapatkan sinyal internet yang sangat sulit di akses di wilayah tempat tinggalnya.
Bahkan, ia tidak memiliki laptop karena keterbatasan ekonomi dan harus puas mendapatkan IPK rendah. Kesadaran La Ode untuk memperbaiki nilainya mengantarkannya untuk melamar ke salah satu lembaga sosial pendidikan.
Ia diterima sebagai salah satu penerima manfaat dan berhasil mendapatkan fasilitas belajar dan internet, sehingga mampu meningkatkan IPK-nya.
5. Febri Fatma Lailatul Laeli
Febri berhasil lulus dan menjadi sarjana kedokteran di Universitas Jember pada 2021.
Gadis asal Jember yang akrab disapa Eli ini adalah putri petani bernama Suyono dan ibu rumah tangga, Surip. Eli rupanya berhasil kuliah dan menuntaskan pendidikannya dengan KIP Kuliah.
Selanjutnya, ia akan meneruskan ke pendidikan profesi agar cita-citanya sebagai dokter bisa terealisasi.
Eli dikenal sebagai anak yang sangat cerdas, bahkan ketika masih bersekolah di SMAN Ambulu Jember.
Saat Eli dinyatakan diterima pada tahun 2016, KIP Kuliah masih bernama Bidikmisi. Tak disangka, ia berhasil mendapatkan bantuan pendidikan itu dan diterima di Universitas Jember melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Editor : Setia Naka Andrian
Artikel Terkait