Mengintip Tradisi Remaja Ciuman Massal Saling Dekap Setelah Nyepi di Bali

Miftachul Chusna
Mengintip Tradisi Remaja Ciuman Massal Saling Dekap Setelah Nyepi di Bali (Ist)

DENPASAR, iNewsDemak – Serunya remaja ciuman massal dan saling dekap setelah Hari Raya Nyepi di Bali. Tradisi Omed-omedan atau remaja ciuman massal ini berlangsung di jalan raya tepatnya depan Balai Desa Sesetan, Denpasar, Bali, Kamis (23/3/2023).

"Omed-omedan artinya tarik menarik untuk tujuan kebersamaan setelah Nyepi," kata Kelian Adat Banjar Kaja Sesetan I Made Sudama.

Sekitar pukul 15.00 Wita, Omed-omedan pun dimulai. Setiap sesi, masing-masing kelompok mengeluarkan jagonya. Setelah siap, pihak laki-laki dan perempuan berdiri berhadapan.

Mereka lantas didorong kelompoknya masing-masing. Begitu saling mendekat, setiap pasangan saling dekap dan melancarkan ciuman. Hanya saja, aksi ciuman ini tak berlangsung lama. Panitia menyiramkan air ke pasangan tersebut, sebagai tanda untuk mengakhiri ciuman.

"Saat kena cium pria yang tampan, senang. Kalau kena yang jelek, ya terpaksa," ujar Made, salah satu peserta.

Ribuan warga dan wisatawan yang menonton berusaha mengambil foto saat pasangan muda mudi berciuman.

"Sengaja datang ke Bali untuk merasakan Nyepi dan melihat Omed-omedan," ujar Tina, wisatawan asal Surabaya.

Dia menerangkan, Omed-omedan sempat digelar di dalam balai banjar selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19. Pesertanya pun cuma tiga pasang muda-mudi.

Setelah pandemi, Omed-omedan kembali digelar di jalan raya dan diikuti semua muda-mudi. Masyarakat umum pun kembali bisa ikut menonton dan jumlahnya membeludak.

 

Editor : Taufik Budi Nurcahyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network