SEMARANG, iNewsDemak.id - Pecinta kuliner di sekitar lereng Gunung Ungaran kini dapat merasakan sensasi segarnya Dawet Susu yang berasal dari Desa Sumogawe, Kabupaten Semarang. Produk minuman ini tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik, tetapi juga dipercaya lebih menyehatkan tubuh.
Primadona Baru Wisatawan Kuliner
Dawet Susu menjadi primadona baru bagi wisatawan kuliner yang ingin mencicipi kelezatan minuman tradisional dengan sentuhan modern. Minuman ini dibuat dari cendol dawet dan susu sapi segar sebagai pengganti santan.
Untuk meningkatkan cita rasanya, ditambahkan gula aren murni dan beberapa potong es batu. Dengan racikan bahan-bahan tersebut, minuman ini dijamin akan menyegarkan tenggorokan di tengah udara sejuk lereng Gunung Ungaran.
Harga yang ditawarkan juga relatif terjangkau, yakni hanya Rp8.000 per gelas. Dawet Susu segar ini banyak diminati oleh orang-orang yang menghindari santan, karena khawatir kesehatan terganggu akibat kolesterol meningkat.
"Saya sangat menikmati Dawet Susu ini, rasanya begitu segar dan unik. Inovasi seperti ini perlu terus didukung untuk mengembangkan UMKM lokal," ujar Sri Lili, salah satu penikmat Dawet Susu.
Sentra Susu Segar
Desa Sumogawe Kecamatan Getasan, yang terletak di Lereng Gunung Ungaran, diakui sebagai sentra susu sapi segar. Lantas warga berinovasi hingga menghasilkan produk unggulan, Dawet Susu. Inovasi ini tidak hanya menghadirkan cita rasa yang khas, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
Dawet Susu, minuman tradisional yang terbuat dari campuran cendol dawet dan susu sapi segar, menjadi identitas khas Desa Sumogawe. Penggunaan susu segar sebagai pengganti santan memberikan keunikan tersendiri pada minuman ini.
Selain menciptakan cita rasa yang unik, Dawet Susu dari Desa Sumogawe juga diolah dengan tambahan gula aren murni dan es batu untuk memberikan pengalaman minum yang lebih menyegarkan. Hal ini membuat Dawet Susu semakin diminati oleh wisatawan kuliner maupun warga sekitar Lereng Gunung Ungaran.
“Desa Sumogawe banyak menghasilkan susu sapi segar, hingga dibuatkan Dawet Susu. Semua bahan baku kami ambil dari lingkungan sekitar, sehingga kualitasnya tetap terjaga," ujar Lasmi, seorang pedagang Dawet Susu asli Desa Sumogawe.
"Dawet Susu bukan hanya menyegarkan, tetapi juga memberikan alternatif bagi mereka yang ingin menikmati dawet tanpa menggunakan santan," imbuhnya.
Mendukung UMKM Lokal
Pemerintah Kabupaten Semarang kini fokus mengembangkan potensi-potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk olahan Dawet Susu. Inovasi minuman tradisional ini memiliki ciri khas tersendiri dan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
"Kami berharap produk-produk UMKM semakin berkembang dan menjadi ikon wisata kuliner Kabupaten Semarang," kata Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, usai peresmian Sentra Batik dan Pusat Oleh-Oleh UMKM Kabupaten Semarang, belum lama ini.
Dengan adanya Dawet Susu segar ini, lereng Gunung Ungaran semakin menjadi destinasi kuliner yang menarik bagi wisatawan yang ingin merasakan keunikan cita rasa tradisional dengan nuansa modern.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait