Majapahit Runtuh, Demak Bangkit: Sejarah Berdirinya Kasultanan Islam Pertama

Taufik Budi
Majapahit Runtuh, Demak Bangkit: Sejarah Berdirinya Kasultanan Islam Pertama (Ist)

DEMAK, iNewsDemak.id - Sejarah Demak erat kaitannya dengan Kerajaan Majapahit, khususnya di masa pemerintahan Prabu Brawijaya V atau Prabu Kertabumi. Raden Fatah, Sultan pertama Kasultanan Bintoro Demak, merupakan putra Prabu Kertabumi dengan Putri Cempa. Saat mengandung Raden Fatah, Putri Cempa diberikan kepada Aria Damar, penguasa Palembang, sehingga Raden Fatah lahir di Palembang. 

Dilansir dari demakkab.go.id, setelah dewasa, Raden Fatah menimba ilmu agama kepada Sunan Ampel. Ia menikah dengan Nyai Ageng Maloka, putri Sunan Ampel. Atas arahan Sunan Ampel, Raden Fatah bermukim di Glagah Wangi, yang kemudian dikenal sebagai Bintoro, untuk menyebarkan agama Islam. Bersama Sunan Ampel, ia menghadap Prabu Kertabumi untuk menjelaskan asal usulnya dan tujuan mendirikan Bintoro. Prabu Kertabumi mengakuinya sebagai putra, memberikan izin untuk mendirikan masjid, dan melanjutkan misi penyebaran Islam. 

Bintoro berkembang menjadi pusat penyiaran Islam, politik, militer, perdagangan, dan kebudayaan. Raden Fatah diangkat sebagai Adipati Notopraja. Namun, konflik politik di Kerajaan Majapahit yang melibatkan keturunan Dinasti Singosari dan Kediri berujung pada penyerbuan Keraton Majapahit oleh Girindra Wardana Dyah Rama Wijaya. Dalam serangan tersebut, Prabu Kertabumi gugur. 

Sebagai bentuk penghormatan terhadap wafatnya Prabu Kertabumi, Raden Fatah mengirim pasukan di bawah pimpinan Pangeran Kudus untuk menyerang Majapahit. Setelah kemenangan itu, Demak muncul sebagai kekuatan politik baru di Jawa. Berkat dukungan para wali dan penguasa Islam lainnya, Raden Fatah dinobatkan sebagai Sultan Demak pertama dengan gelar Senopati Jimbun Ngabdul Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. 

Demak kemudian memperluas pengaruhnya hingga ke wilayah barat, termasuk Cirebon. Pada tahun 1512, Demak mengirim ekspedisi militer ke Malaka untuk melawan Portugis. Pada masa kejayaan Demak, budaya Islam berkembang pesat, menciptakan perpaduan unik antara tradisi pra-Islam dan budaya Islam. Tradisi seperti perayaan Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi berkembang dan tersebar hingga ke pelosok desa. 

Tradisi dan seni Islam yang diwariskan Demak dapat ditemukan di bekas pusat-pusat kerajaan Islam, seperti Cirebon, Banten, Mataram, dan Aceh. Berdasarkan kajian sejarah, penobatan Raden Fatah sebagai Sultan Demak terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awal 1425 Saka, yang dikonversi ke kalender Masehi menjadi 28 Maret. 

 

Editor : Taufik Budi Nurcahyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network