SEMARANG, iNEWSDEMAK.ID - Flotilla Abrasion Defense System (FADS) berfungsi untuk mereduksi dampak gelombang laut yang datang dan mengurangi abrasi serta erosi di pantai. Teknologi ini memberikan perlindungan pada hutan bakau di depannya, yang penting untuk menjaga kestabilan garis pantai.
"FADS berfungsi untuk mereduksi ombak yang datang untuk mengurangi abrasi dan erosi di pantai. Selain itu, kami juga memberikan perlindungan kepada hutan bakau di depannya, agar di belakang sistem kami dapat terbentuk akumulasi sedimen," ungkap Andy Hartayo, Direktur PT Siam Flotilla Persada.
Setelah akumulasi sedimen terbentuk dan cukup padat, hal ini akan memberikan area yang cukup kuat untuk penanaman mangrove asli. "Setelah jangka waktu tertentu, akumulasi sedimen tersebut akan cukup padat, kuat, dan tinggi untuk ditanami mangrove yang asli," tambahnya.
FADS bekerja dengan meniru fungsi alami ekosistem mangrove untuk membantu pemulihan ekosistem pesisir yang telah terdegradasi. "Sistem ini membentengi tanaman mangrove yang ada di belakang, sekaligus membantu restorasi garis pantai," jelas Hartayo.
FADS mengandung bahan ramah lingkungan seperti komposit kayu-plastik dan karet, yang mampu bertahan lebih dari 10 tahun. Ini memungkinkan perlindungan pantai yang berkelanjutan tanpa mencemari lingkungan.
"Untuk daya tahan, material yang digunakan berasal dari komposit kayu-plastik dan karet. Dengan bahan tersebut, sistem ini bisa bertahan lebih dari 10 tahun," ujar Hartayo.
Sistem ini sudah terbukti berhasil di Thailand, yang telah lebih dari 20 tahun melakukan riset terkait FADS. "Sistem ini sudah diuji coba di Thailand dan risetnya sudah lebih dari 20 tahun," kata Hartayo.
Sistem ini juga dapat digunakan untuk restorasi garis pantai yang telah terkikis, memberikan kesempatan untuk memperbaiki pantai yang terdampak erosi. Penerapan FADS ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait