DEMAK, iNEWSDEMAK.ID — Tumpukan dokumen fisik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak masih menjadi tantangan besar, meskipun era digitalisasi terus didorong. Menyikapi kondisi ini, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinperpusar) Kabupaten Demak menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kearsipan bagi para pengelola arsip perangkat daerah, Senin (5/5/2025).
Acara yang berlangsung di Aula Dinperpusar Lantai 2 ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Akhmad Sugiharto, mewakili Bupati Demak, Eisti’anah. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber berkompeten dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, yakni M. Bakhrun Efendi, Arsiparis Ahli Madya, dan Widyawati, Arsiparis Ahli Pertama.
Kepala Dinperpusar Kabupaten Demak, Agung Hidayanto, menegaskan bahwa tujuan bimtek ini adalah mewujudkan pengelolaan arsip yang tertib, transparan, dan akuntabel, demi mendukung pelayanan publik yang berkualitas. "Untuk mewujudkan pengelolaan arsip secara baku pada Pemerintah Kabupaten Demak yang sesuai prinsip, kaidah, dan standar," jelas Agung.
Meski Kabupaten Demak meraih predikat memuaskan kategori A dengan nilai 82,36 dalam pengawasan kearsipan 2024, Agung mengakui masih ada sejumlah tantangan yang belum teratasi. "Alhamdulillah dari tahun ke tahun selalu naik peringkat," katanya bangga.
Namun, lanjut Agung, proses digitalisasi arsip, pemberkasan, dan penyusutan arsip masih belum optimal. "Ada beberapa proses dalam kearsipan belum dilaksanakan secara optimal, antara lain digitalisasi arsip dengan aplikasi Srikandi, pemberkasan arsip, dan penyusutan arsip," ungkapnya.
Untuk itu, para pengelola arsip perlu terus mendapatkan bimbingan teknis agar mampu menguasai proses-proses yang tertunda tersebut. "Sehingga para pengelola arsip perlu mendapatkan bimbingan teknis untuk menguasai proses kearsipan yang belum dilaksanakan secara optimal," tambah Agung.
Bimtek ini sendiri terbagi menjadi dua sesi, yakni pembelajaran kelas pada 5 Mei 2025 dan kunjungan lapangan pada 8 Mei 2025 ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Magelang, yang dikenal konsisten masuk lima besar pengelolaan arsip terbaik di Jawa Tengah.
Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, dalam arahannya juga menyoroti soal tumpukan dokumen yang belum terkelola maksimal. Ia menilai selain persoalan fisik, apresiasi terhadap pengelola arsip pun masih minim. "Tantangan kita saat ini adalah tumpukan dokumen yang belum terkelola maksimal, minimnya apresiasi terhadap pengelola arsip, dan cepatnya perubahan digitalisasi," ujarnya.
Meski begitu, Sugiharto melihat peluang besar jika tata kelola arsip bisa disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Ia mengingatkan bahwa arsip tak hanya soal administratif, tapi juga menyangkut transparansi, akuntabilitas, dan pelestarian sejarah daerah.
"Di balik tantangan, selalu ada peluang,” katanya optimistis. Ia pun memotivasi para pengelola arsip untuk lebih profesional dan percaya diri. "Mari kita berkomitmen menjadi pengelola arsip yang profesional. Apa yang kita lakukan hari ini adalah warisan untuk masa depan," pungkas Sugiharto.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait