SEMARANG - Menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati tiap tanggal 5 Juni, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Tengah dan Dewan Kesenian Semarang (DeKaSe) menggelar pameran lukisan di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS).
Pameran lukisan ini bisa dinikmati oleh masyarakat mulai tanggal 2 hingga 5 Juni 2022 di Art Space Dewan Kesenian Semarang.
Kegiatan dimulai dengan melukis bersama oleh 13 perupa dari sejumlah daerah di Jawa Tengah, Rabu (1/6/2022). Karya mereka merupakan respon-visualisasi dari buku climate fiction berjudul “Kisah Ganjil Pelaut dan Kisah-Kisah Lainnya”.
Masing-masing pelukis merepresentasikan cerita tentang lingkungan tersebut dan menuangkannya di atas kanvas.
Sebelum menggoreskan kuas atau alat lukis sejenis di atas kanvas putih yang berjejer rapi di area Dekase, para pelukis berdiskusi dengan Walhi Jateng tentang kondisi lingkungan di Jawa Tengah saat ini. Tujuan diskusi adalah untuk memperkaya khasanah informasi dan inspirasi saat membuat karya.
Muji Konde, salah satu perupa menyampaikan bahwa data dan pengalaman Walhi dalam penanganan kerusakan lingkungan di Jateng sangat diperlukan oleh para pelukis sebelum mewujudkan karya.
“Jangan sampai para seniman menarik kesimpulan yang keliru tentang penanganan masalah lingkungan gara-gara minim data,” ungkapnya dalam diskusi yang digelar secara serius tapi santai.
Iqbal Alma, Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Tengah mengatakan kegiatan tujuan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
“Kampanye yang melibatkan seni visual kali ini, diharapkan menjadi cara yang fresh untuk dapat menarik kepedulian masyarakat luas khususnya terhadap isu krisis lingkungan yang terjadi,” ungkapnya.
Aditya Armintrianto, Ketua DeKaSe manyampaikan harapannya atas terselenggaranya pameran ini digelar untuk menyambut Hari Lingkungan Hidup di TBRS ini.
”Lewat pameran ini,kami berharap kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup semakin terjaga,”cetusnya.
Pasca melukis, para perupa kembali berkumpul untuk menyampaikan tanggapan atas karya mereka yang tertuang sebagai bentuk adaptasi dari cerita “Kisah Ganjil Pelaut dan Kisah-Kisah Lainnya”.
Editor : Pipit Widodo
Artikel Terkait