JAKARTA - Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) tidak melihat adanya potensi panas menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Politikus senior Partai Golkar ini merasakan bahwa jelang 2024 merupakan tahun yang romantis.
"Banyak yang mengatakan bahwa tahun ini sepertinya akan panas. Saya katakan tidak, ini tahun romantis. Jadi kalau saya katakan ini, tahun romantis, tahun 2023 pemantapan dan 2024 ini memilih," kata JK dalam Rakernas Partai Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (16/6/2022).
BACA JUGA :
Tongkat Megawati Akhirnya Jatuh ke Tangan Cak Imin
Jusuf Kalla menjelaskan alasannya menyebut jelang 2024 ini merupakan tahun romantis. Ia mengibaratkan penjajakan koalisi ini seperti pencarian pacar atau pasangan, di mana satu sama lain mencari yang cocok, memenuhi syarat dan dilakukan proses lobi.
"Kenapa saya katakan romantis, sama kayak orang pacaran semua mencari pasangan yang cocok, yang memenuhi syarat, dan ini melobi, mencari pasangan, jadi tahun mencari pasangan," ujarnya.
BACA JUGA :
AMPG Jateng Salurkan Bantuan Airlangga Peduli untuk Korban Banjir Rob Demak
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mengakui, memang tidak mudah melalui tahun-tahun romantis jelang 2024 karena ada banyak faktor dalam menentukan koalisi ini. Di antaranya faktor pasangan dan partai yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Ditambah lagi dengan syarat presidential threshold yang tinggi yakni 20%.
"Bukan kampanyenya, tapi tahun ini yang rumitnya. Rumitnya karena thresholdnya tinggi 20%. Jadi mencari jodoh itu partai bersama. Partai menengah yang memenuhi syarat, tapi kalau dia elektabilitas tinggi, partainya tinggi," ungkap JK.
Editor : Pipit Widodo
Artikel Terkait
