Hasbi mengatakan stunting tidak hanya memberi dampak pada pertumbuhan fisik, melainkan juga menghambat perkembangan kognitif. Karena itu, lanjutnya, kekurangan gizi kronis, terutama di periode emas masa pertumbuhan, menjadi ancaman besar bagi kualitas sumber daya manusia yang berpotensi menurunkan daya saing bangsa di masa yang akan datang.
“Investasi pada usia dini merupakan investasi bernilai paling tinggi. Stunting adalah permasalahan multidimensional yang memerlukan kerja sama multipihak dalam upaya pencegahan dan intervensinya,” kata Hasbi.
Hasbi berharap kerja sama ini menjadi contoh dan acuan untuk sektor perusahaan lainnya agar bersama-sama dengan pemerintah dapat bahu-membahu menghadapi berbagai persoalan yang ada di Indonesia.
“Terutama terkait dengan persoalan bagaimana meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan percepatan penurunan angka stunting,” ucap Hasbi.
Sementara itu, Angelico mengatakan bahwa malnutrisi merupakan permasalahan kesehatan universal yang sering terjadi pada anak-anak usia dini. “Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa nutrisi yang baik adalah fondasi dalam hidup sehat,” ujar Angelico.
Editor : Setia Naka Andrian
Artikel Terkait