Ia menegaskan, kekayaan rempah nusantara bukan sekadar komoditas, namun berpengaruh besar dalam membangun peradaban nusantara. Para pemuda peserta muhibah Jalur rempah diharapkan meneruskan pesan ini ke seluruh pemuda di Indonesia. Kesadaran mencintai dan merawat keberagaman di Indonesia diharapkan tumbuh dari program Muhibah Budaya yang diikuti 147 Laskar Rempah dan ribuan masyarakat di titik persinggahan.
Dalam momentum Muhibah Budaya Jalur Rempah ini, Kemendikbudristek mengundang dan memfasilitasi kunjungan Basaudara Wandan dipimpin Rajanya Bashar Alimuddin Latar yang telah tiba di Banda Naira pada 16 Juni 2022. Basudara Wandan adalah anak cucu keturunan Banda yang sekarang menetap di Kepulauan Kei yang disebut Banda Ely dan Banda Elat yang ketika itu terusir dan selamat dari pembantaian VOC Tahun 1621, karena menolak usaha monopoli perdagangan pala dan fuli (rempah-rempah) di Kepulauan Banda.
“Ini adalah kunjungan bersejarah, untuk pertama kalinya warga Banda Ely menginjak tanah Banda setelah 400 tahun harus meninggalkan Banda karena menolak untuk dijajah,” jelas Hilmar.
Editor : Setia Naka Andrian
laskar rempah Muhibah Budaya Muhibah Budaya Jalur Rempah Indonesia Muhibah Jalur Rempah Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah muhibah Muhibah Kebudayaan Indonesia Kebudayaan Indonesia Kemendikbudristek Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Artikel Terkait