Di sisi lain, Gladys juga mengaku dirinya merasa sangat sedih karena hubungannya dengan sang ibu menjadi renggang.
Beruntungnya, atas izin Allah Subhanahu wa ta'ala, hati keluarga Gladys terketuk hingga bisa menerima keputusannya dengan lapang dada. Bahkan, ibundanya memasak makanan halal secara khusus di hari Lebaran.
BACA JUGA :
Aliko Dangote, Muslim Terkaya Afrika
"Alhamdulillah saya juga enggak nyangka benar-benar Allah itu Maha Baik. Keluarga saya ternyata proses menerimanya sangat cepat. Awalnya memang berat, tapi lama-lama alhamdulillah sudah sangat supportive dan toleransi," kata Gladys.
Ia bercerita memang sempat dilema saat hendak mengucapkan syahadat di hadapan sang ustadz. Namun keputusannya makin mantap, mengingat maut bisa saja datang setiap saat.
BACA JUGA :
Dapat Hidayah Usai Mabuk, Ibu Ini Antar Putrinya Masuk Islam
Gladys tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menjadi penghuni surga-Nya. Oleh sebab itu, dia tak lagi menunda untuk masuk agama Islam.
Kini Gladys mengaku sangat lega, damai, dan tenang semenjak masuk Islam. Ia pun kerap mengikuti pengajian, bahkan menghafalkan ayat-ayat suci Alquran. Tidak hanya itu, Gladys juga mengubah penampilannya menjadi lebih tertutup dalam balutan hijab.
"Setiap kasus memang berbeda-beda, tapi kita sambil berdoa, zikir, percaya sama Allah rencana-Nya yang paling indah," tandasnya.
Allahu a'lam bisshawab.
Editor : Pipit Widodo
Artikel Terkait