Dimana penularan terjadi melalui droplet atau percikan pernapasan. Dari percikan droplet ini dapat bertahan lama dan terbang jauh, sehingga diperlukan kontak tatap muka yang lama.
"Metode penularan dari manusia ke manusia lainnya termasuk kontak langsung dengan cairan tubuh atau material dari lesi, dan kontak tidak langsung dengan material lesi, seperti melalui pakaian atau linen yang terkontaminasi”, terangnya.
Namun Dhelya menegaskan cacar monyet bisa sembuh dengan sendirinya, kendati hingga kini diakui belum ada obat yang spesifik untuk penderita cacar monyet tersebut. Meski demikian, langkah pengobatan simptomatik dan suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul.
Jika memang terpapar cacar monyet maka tindakan memisahkan pasien dari orang lain yang beresiko terinfeksi menjadi langkah pertama yang harus dilakukan. Kemudian Dhelya meminta penderita untuk beristirahat total sambil makan makanan yang bergizi, dengan memaksimalkan meminum cairan, terutama air putih.
"Bila demam dapat diberikan obat penurun panas. Bila muncul ruam seperti lentingan berisi air, jangan digaruk atau dipecah. Untuk mengurangi rasa gatal, dapat dikompres dengan kassa dan cairan infus serta mengkonsumsi obat antihistamin," jelasnya.
Sedangkan orang yang harus dipertimbangkan untuk perawatan lebih lanjut yaitu orang dengan gejala berat atau parah misalnya, sepsis, ensefalitis, atau kondisi lain yang memerlukan rawat inap.
Editor : Setia Naka Andrian
Artikel Terkait