“Untuk kategori tersebut, ada baiknya memang ada program komunikasi, pengukurannya seperti apa, untuk melihat keberhasilan atau efektivitas dari kegiatan yang sudah dilakukan untuk revitalisasi bahasa daerah. Dari Kemendikbudristek itu yang harus ditingkatkan,” tutur Emilia.
Program Revitalisasi Bahasa Daerah sendiri menyasar 1.491 komunitas penutur bahasa daerah, 29.370 guru, 17.955 kepala sekolah, 1.175 pengawas, serta 1,5 juta siswa di 15.236 sekolah. Kemendikbudristek melibatkan keluarga, para maestro, dan pegiat pelindungan bahasa dan sastra secara intensif dalam menyusun model pembelajaran bahasa daerah, mengaya materi bahasa daerah dalam kurikulum, serta merumuskan muatan lokal kebahasaan dan kesastraan.
Editor : Setia Naka Andrian
Artikel Terkait