Rachmat menjelaskan mahasiswa diberikan waktu satu bulan untuk mempersiapkan materi, menjalin kerja sama dengan mitra, dan melakukan kampanye daring. Selama kegiatan, mahasiswa bebas berkreasi untuk mengemas pesan kampanye dalam bentuk digital seperti poster, infografis, video, bahkan aktivitas daring yang disalurkan melalui media sosial.
”Ini adalah sebuah tantangan di mana kami harus belajar mengenai isu global dan menjalin kerja sama dengan mitra yang tepat untuk mengetahui keadaan di lapangan,” ujar Timotius, salah satu penerima beasiswa ke Nanyang Technological University, Singapura.
Kampanye yang dilakukan secara daring mendorong para peraih IISMA untuk mengeksplorasi kemampuan mereka, mulai dari kemampuan copywriting, analisis media sosial, hingga kemampuan berjejaring dan bekerja sama dengan banyak mitra agar dampak kampanye lebih maksimal.
Editor : Setia Naka Andrian
Artikel Terkait