Menurutnya, proses diawali dengan membuat kartu identitas khusus untuk masing-masing siswa. Selanjutnya pencatatan data kehadiran dilakukan secara otomatis melalui sistem ketika kartu identitas tersebut terbaca oleh mesin. Kemudian siswa tinggal menggesekkan atau men-tap barkode kartu tersebut pada mesin atau HP petugas yang tersedia. Sistem berbasis aplikasi online tersebut, menurut Agustinus, datanya lebih akurat, lebih hemat waktu, efisiensi dari segi biaya, dan rekapitukasi data lebih mudah, serta membuat kedisiplinan meningkat.
Editor : Setia Naka Andrian
Artikel Terkait