Setelah ditelusuri, siswa yang kesurupan massal tersebut berasal dari SMP N 1 Cangkringan. Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP N 1 Cangkringan, Destu Firmansyah.
"Iya benar, Sekarang sudah terkondisi," ungkapnya lewat pesan singkat.
Untuk menjaga psikologis para siswa maka pihaknya kemudian memutuskan untuk memulangkan seluruh siswanya. Keputusan ini diambil juga karena jam belajar mengajar pada Senin ini hanya berlangsung singkat.
"Kebetulan jam kegiatan belajar mengajar pada Senin hanya berlangsung hingga pukul 12.00 WIB. Tapi saya belum bisa memberi info banyak," kata Destu.
Kapolsek Cangkringan, AKP Cerryn Nova, mengatakan, kesurupan massal itu telah berhasil ditangani. Pihak sekolah telah mendatangkan ulama, Kepolisian, komunitas seni, dan relawan di wilayah Kapanewon Cangkringan.
"Pagi tadi kami ditelepon oleh kepala sekolah. Mereka meminta bantuan kepada anggota kepolisian setempat," kata dia.
Saat itu pihak sekolah mengabarkan jika tiba-tiba sejumlah siswa di sekolah mereka merasa lemas, pusing dan beberapa di antaranya menangis. Peristiwa tersebut terjadi ketika tengah berlangsung upacara bendera.
"Sekarang sudah sehat dan dipulangkan," terangnya lewat sambungan telepon.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait