“Jadi karena saya masih kira-kira SD, saya minta ketemu bapak saya karena mau protes. Jadi saya bisik-bisik kepada beliau, katanya kalau mau terima tamu pakaiannya mesti rapi, itu tamu bapak kenapa ga pakai sepatu? Jadi bapak saya bingung kan, langsung saya disuruh diam karena saya memang agak cerewet,” ungkap Mega.
Mega pun diperingatan oleh Presiden Soekarno tidak sopan. “Nanti katanya, kamu keluar dulu. Setelah keluar saya tagih, ketika sudah selesai menerima tamu tersebut jadi beliau bilang lain kali jangan ngomong gitu itu nanti kalau kedengaran ga sopan," kata dia.
“Diajarinya kan, mesti pakai sepatu, itu kenapa pakai sandal, sandalnya pun jepit kulit gitu kan, ya saya masih ingat. Terus bapak saya bilang, itu pejuang," lanjut Mega.
"Kami dari kecil selalu mendengar kata pejuang, pejuang apa itu tadi? Ya itu dari kalangan NU, saya mana mengerti NU itu apa,” tambahnya.
Mega di depan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin yang hadir pada acara itu dengan mengenakan sandal, bahwa tidak pangling lagi dengan cara berpakaian seperti itu yang bercirikan kalangan NU.
“Jadi makanya setiap kalau lihat, mohon maaf, yang duduk di sini seperti pak Ma’ruf segala saya sudah ga pangling lah karena sudah dari dulu saya tahu kalau tamu yang tidak bersepatu itu sudah pasti adalah orang dari kalangan NU, mohon maaf,” katanya.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait