Mengenal Tari Sinok, Perpaduan Jawa-China dan Mengenang Raden Patah

Taufik Budi
Mengenal Tari Sinok, Perpaduan Jawa-China dan Mengenang Raden Patah (Ist)

DEMAK, iNewsDemak.id - Tari Sinok bukan hanya menjadi tontonan yang menarik, tetapi juga memiliki makna filosofi tinggi. Tari yang dibawakan saat acara Pasar Ndoro Bei itu mendeskripsikan akulturasi dari Jawa-China sekaligus mengenang Raden Patah, Sultan Kerajaan Demak.

Raden Patah adalah seorang berdarah campuran China dan Jawa yang lahir di Palembang pada 1455. Ia merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di tanah Jawa.

"Tari Sinok ini hasil cipta karya tari kreasi dari sanggar kami, Sanggar Padma Baswara. Komposisinya dibuat oleh saya sendiri," kata penggerak Sanggar Tari Padma Baswara, Ika Febriani Laksaningtyas, di sela-sela penampilan Demak Fashion Show.

Dia menjelaskan, Tari Sinok menceritakan perempuan pesisir utara sedang bersendau gurau di Demak, pada masa sekira abad ke-16. Garapan Tari Sinok mengambil gerakan yang agresif dan ceria yang menggambarkan akulturasi budaya khas Jawa Tengah.

Editor : Taufik Budi Nurcahyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network