DEMAK, iNewsDemak.id – Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha mengimbau seluruh pihak untuk mewaspadai potensi bencana banjir di wilayah Kabupaten Demak, terutama menjelang puncak musim penghujan. Apalagi terdapat pengalaman awal tahun 2024 terjadi jebolnya tanggul sungai menyebabkan banjir yang berdampak pada 97 desa di 11 kecamatan.
“Wilayah Kabupaten Demak perlu mewaspadai bencana banjir, terutama mengingat pengalaman awal tahun 2024 di mana jebolnya tanggul sungai menyebabkan banjir yang berdampak pada 97 desa di 11 kecamatan,” jelasnya saat Apel Kesiapsiagaan Bencana Alam di Lapangan Wicaksana Laghawa, Senin (9/12/2024).
Apel ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personel, peralatan, dan koordinasi antarinstansi dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem, yang diprediksi meningkat. Menurut BMKG, Jawa Tengah akan memasuki puncak musim penghujan pada Desember 2024 hingga Februari 2025.
Kapolres juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, TNI-Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana. “Lebih baik kita siap namun tidak digunakan, daripada saat digunakan kita tidak siap,” tambahnya.
Dalam apel tersebut, Bupati Demak Eisti’anah, Dandim 0716/Demak Letkol Kav Maryoto, dan jajaran Forkopimda turut hadir dan meninjau kesiapan peralatan penanggulangan bencana. Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana secara terpadu dan terorganisir.
Kapolres berharap seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dapat meningkatkan kewaspadaan, khususnya di daerah rawan banjir, guna meminimalkan dampak yang mungkin terjadi selama musim huujan.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait