DEMAK, iNEWSDEMAK.ID - Tingginya debit banjir di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tidak menyurutkan dua keluarga untuk tetap melangsungkan prosesi akad nikah. Demi terlaksananya acara sakral tersebut, pihak keluarga besan atau keluarga mempelai pria rela menaiki truk tronton agar bisa mencapai rumah mempelai wanita.
Dalam video amatir yang diambil oleh keluarga mempelai pria, terlihat puluhan orang menaiki truk tronton untuk menerjang banjir yang mencapai satu meter. Mereka tetap bertekad untuk melangsungkan akad nikah sesuai rencana, meskipun rumah mempelai wanita terendam air.
Acara akad nikah berlangsung dalam kondisi rumah yang masih terendam banjir. Mempelai wanita, Dwi Nuraini, tetap merasa bahagia karena telah resmi menikah dengan pasangannya, Indra. Namun, akibat kondisi banjir yang belum surut, resepsi pernikahan harus ditunda hingga situasi membaik.
"Kami tetap melangsungkan akad nikah meski rumah terendam banjir. Namun untuk resepsi, terpaksa kami tunda sampai banjir surut," ujar Dwi Nuraini, pengantin wanita.
Sementara itu, banjir di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, masih merendam ribuan rumah warga. Ketinggian air bervariasi antara 30 sentimeter hingga lebih dari satu meter.
Akibat banjir ini, ratusan warga terpaksa mengungsi ke balai desa setempat. Mereka menunggu bantuan datang, baik dari pemerintah maupun relawan yang turun ke lokasi bencana.
Hingga saat ini, kondisi banjir di kawasan tersebut belum menunjukkan tanda-tanda surut. Warga berharap pemerintah segera memberikan solusi untuk mengatasi dampak banjir yang terus berulang di wilayah mereka.
Pernikahan Dwi Nuraini dan Indra menjadi bukti bahwa cinta bisa bertahan di tengah cobaan. Meskipun harus menggelar akad di tengah genangan air, kebahagiaan tetap terpancar dari wajah kedua mempelai dan keluarga yang hadir.
Saat ini, pihak berwenang terus melakukan upaya penanganan agar kondisi banjir dapat segera diatasi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas terkait demi keselamatan bersama.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait