Kedua tim lahir dari bimbingan intensif dosen Abdullah Malik Islam Fillardli, S.T., M.T., yang turut mendampingi sejak tahap riset hingga kompetisi. Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan penuh lingkungan akademik UNDIP yang mendorong eksplorasi dan inovasi.
Menurut Maulana, perwakilan tim Ramayana, riset terapan dari mahasiswa vokasi terbukti mampu bersaing di tingkat global. “Kami ingin menunjukkan bahwa riset vokasi bisa jadi solusi nyata atas tantangan energi masa depan,” ujarnya.
Prestasi ini mendapat apresiasi dari Ketua Prodi TRKI, Mohamad Endy Julianto. Ia menyebut keberhasilan ini sebagai bukti nyata kiprah sivitas akademika vokasi di ranah internasional dan berharap riset-riset semacam ini terus dilanjutkan secara berkelanjutan.
Laboratorium Teaching Factory Sekolah Vokasi UNDIP juga disebut sebagai kunci dalam pengembangan teknologi yang kompetitif. Dukungan sarana-prasarana riset yang lengkap menjadikan kampus ini sebagai inkubator inovasi teknologi hijau.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait
