JAKARTA, iNEWSDEMAK.ID - Viral di media sosial satu grup di Facebook bernama 'Fantasi Sedarah'. Grup tersebut berisikan konten dewasa yang dianggap netizen menyimpang.
Bagaimana tidak, anggota di grup itu membagikan pengalaman mereka melakukan hubungan dengan keluarga sendiri. Anehnya, grup itu berisikan 32.000 orang lebih.
Salah satu unggahan yang memicu kontroversi adalah pernyataan seorang netizen, 'Ada yang pernah hubungan sedarah? Kayak sama ibu atau bapak mertua?'. Postingan itu pun banjir kecaman netizen.
"Sakit jiwa manusia sekarang," kata @Rar***.
Begitu juga yang disampaikan @ael***, "Ini sangat menjijikkan, lebih najis daripada bangkai di selokan. Semoga keadilan ditegakkan seadil-adilnya. Jangan beri ruang hidup bagi para predator."
Postingan lain yang ditemukan iNews.id di jagat maya terkait dengan grup Facebook kontroversial ini adalah yang diunggah Aris***. Dia bilang begini, "Aku gak macam-macam, tapi sekadar menikmati pemandangan badan ib** sendiri."
Masih banyak lagi unggahan tak senonoh dari para anggota grup. Parahnya lagi, grup semacam ini ternyata berseliweran dengan bebas di Facebook. Misalnya saja grup 'Cerita Dewasa Sedarah' atau 'Suka Duka' yang di dalam grup tersebut banyak pengguna Facebook menceritakan fantasi mereka tentang hubungan sedarah.
"Sharing pengalaman yuk. Saya pernah 'dikeluarin' pakai tangan *** yang masih berusia 3 tahun. Sejauh ini istri saya belum curiga, guys," kata seorang pengguna Facebook yang identitasnya dirahasiakan alias anonymous.
Nahasnya lagi, anggota grup menyimpang ini begitu banyak, bahkan ada yang sampai 63 ribu. Sesuatu yang perlu disikapi dengan tegas, terlebih menurut netizen, di grup itu para pedofil banyak berkeliaran.
"Dunia udah sakit sih ini. Ada ruang untuk para predator memuaskan hasratnya. Pemerintah harus tegas bersikap, jangan sampai keluarga Anda jadi korbannya," ungkap @neti***.
"Grup kayak gini banyak banget di Facebook. Kalau terus dibiarkan pedofil makin bebas berkeliaran. Kasian anak-anak," kata @cow***.
Komentar Ahli Anak soal Fenomena Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Sejenisnya
Menurut Pakar Anak Universitas Muhammadiyah Surabaya Holy Ichda Wahyuni, fenomena ini bukan hanya mencoreng nilai-nilai kemanusiaan, namun juga menampar realitas bahwa hari ini anak-anak semakin rentan terpapar risiko yang tidak lagi bisa ditangkal hanya dengan imbauan moral.
"Orang tua dan pendidik perlu menyadari satu hal yang teramat krusial bahwa ruang aman anak-anak semakin terkikis, bahkan dari tempat yang seharusnya menjadi paling suci dan aman yaitu di rumah dan keluarga,” ujar Holy, dikutip dari laman resmi UM Surabaya, Jumat (16/5/2025).
Holy yang merupakan Dosen Guru Sekolah Dasar (PGSD) mengatakan, manusia tumbuh dalam keyakinan bahwa rumah adalah tempat pertama dan utama untuk perlindungan. Namun sayangnya, dalam banyak kasus kekerasan seksual terhadap anak, pelakunya justru adalah orang-orang terdekat, seperti ayah kandung, ayah tiri, paman, sepupu, atau tetangga.
"Sehingga rasa takut, tekanan, dan ancaman membuat anak-anak memilih bungkam pada trauma mereka," ujar Holy.
Holy merasa ini adalah darurat yang nyata dan sudah saatnya seseorang meninggalkan pola pikir lama bahwa isu seksual adalah tabu untuk dibicarakan dalam keluarga. Justru, karena terlalu lama bungkam, predator itu leluasa mencari celah.
"Kita tak bisa lagi menunda edukasi seksual sejak dini," tegasnya.
Menurut Holy, edukasi seksual anak sejak dini berfokus pada pemahaman tubuh, privasi, batasan diri, serta mengenali bentuk-bentuk sentuhan yang tidak pantas. Dengan kata lain, anak perlu tahu bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri, dan mereka berhak mengatakan tidak, bahkan kepada orang dewasa.
"Sayangnya, banyak orang tua yang masih merasa canggung, takut, atau bahkan menolak berbicara soal ini. Padahal, ketidaktahuan justru membuat anak menjadi rentan," kata Holy.
Editor : Arto Ary
Artikel Terkait