Menurut Rahayu, kegiatan tersebut diikuti oleh peserta dengan antusias dan semangat walau hanya dengan peralatan sederhana. “Peralatan sederhana yang kami gunakan adalah peralatan yang tentunya bisa dijumpai sehari-hari seperti baskom, ember, pengaduk kayu, gelas takar plastik dan bahan-bahan yang mudah didapat,” ujar Rahayu.
Pihaknya berpendapat, bahwasanya tentu siswa-siswi bisa berwirausaha dengan mengembangkan apa yang sudah diperoleh dengan memproduksi pada skala yang lebih besar kemudian memasarkan produk hand sanitizer dan sabun cuci tangan cair.
“Setelah kegiatan ini terselenggara, kemudian banyak respon positif dari peserta yang ingin mengembangkan apa yang sudah mereka dapatkan saat pelatihan. Dengan tambahan tips dalam bagian-bagian yang penting pada label, diharapkan bisa membuat produk menjadi lebih menarik,” ungkap Rahayu.
Sehingga kemudian kegiatan tersebut berdampak sangat baik bagi para peserta, dalam hal peserta bahwa pembuatan hand sanitizer dan sabun cuci tangan sebenarnya tidaklah sesulit yang dibayangkan.
Editor : Setia Naka Andrian
Artikel Terkait