“Saat ini perlu ada refleksi kembali dari masa lalu, dalam rangka pendidikan generasi muda kita. Saya berharap, Ternate menjadi pusat studi rempah di Indonesia. Tidak hanya menjadi euforia masa lalu. Melalui kekuatan petani Pala dan Cengkeh menjadi ciri khas Ternate dulu dan kini,” tutur M. Tauhid Soleman, melalui siaran persnya pada Selasa (14/6.2022).
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan bahwa pelayaran Muhibah Jalur Rempah mempunyai misi merevitalisasi rempah agar dapat terus diingat dan dipertahankan sebagai kekuatan bangsa Indonesia dari masa ke masa. Menurutnya, rempah-rempah bukan hanya sekadar tanaman yang ada di hutan karena tanaman seperti itu hanya akan menjadi tanaman saja.
“Tanaman bisa menjadi rempah karena ada pengetahuan orang-orang selama bergenerasi. (Masyarakat perlu) Pengetahuan tentang tanaman mana yang memberi manfaat bagi kehidupan, baik pangan, kesehatan, obat-obatan, dan lain-lain, termasuk di Ternate,” tutur Dirjen Hilmar yang mendukung rempah untuk dijadikan sebagai identitas kota Ternate. Pada kesempatan ini pula ia menyampaikan bahwa Kemendikbudristek mendukung rencana pemda Kota Ternate untuk mengembangkan riset mengenai rempah sehingga hasil bumi ini turut menguatkan perekonomian masyarakat.
Editor : Setia Naka Andrian
Pemda Ternate Ternate Bangun Pusat Studi dan Riset Rempah Pusat Studi Pusat Studi dan Riset Rempah Rempah Jalur rempah Budaya Kebudayaan budaya INdonesia Kebudayaan Indonesia Dirjen Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Artikel Terkait