Selama di Ternate, Laskar Rempah melakukan napak tilas kejayaan rempah dengan mengunjungi situs-situs cagar budaya, kedaton Ternate, Perkebunan Cengkeh dan Pala, serta menghadiri jamuan. Laskar Rempah asal Banten, Muhammad Anas Adela mengaku bangga karena akhirnya ia bisa menginjakkan kaki di salah satu tempat asal rempah-rempah, yang sebelumnya hanya dia baca di buku-buku sejarah saja.
"Akhirnya saya bisa menginjakkan kaki ke Ternate yang pernah menjadi salah satu kesultanan besar di Nusantara, dan pusat perdagangan rempah pada zamannya,” ujar Muhammad Anas.
Kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), pemda, serta berbagai komunitas budaya. Kegiatan ini dimulai dari 1 s.d. 2 Juli 2022 dengan menggunakan kapal legendaris KRI Dewaruci milik TNI AL. Pelayaran mencakup enam titik Jalur Rempah yakni Surabaya, Makassar, Baubau dan Buton, Ternate dan Tidore, Banda Neira, serta Kupang. KRI Dewaruci dijadwalkan akan kembali ke Surabaya pada 2 Juli 2022 mendatang.
Program Muhibah Budaya Jalur Rempah bertujuan untuk bangkitkan semangat daerah sekaligus memperkuat jejaring interaksi budaya di kalangan generasi muda. Program ini juga menginisasi berbagai program dan aktivitas terkait revitalisasi rempah-rempah di masing-masing daerah sebagai modal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Editor : Setia Naka Andrian
Pemda Ternate Ternate Bangun Pusat Studi dan Riset Rempah Pusat Studi Pusat Studi dan Riset Rempah Rempah Jalur rempah Budaya Kebudayaan budaya INdonesia Kebudayaan Indonesia Dirjen Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Artikel Terkait