DEMAK - Komunitas Rumah Kita (Koruki) Demak bersama Mangga Pisang Jambu Project Semarang mengadakan nonton bareng film berjudul Rupa Manusia, Sabtu (25/6/2022) malam.
Film seni rupa dan kemanusiaan itu merupakan sebuah dokumenter karya Adhitia Armitrianto dan Kawan-kawan tentang perjalanan dari mereka yang terus bergerak.
Film itu menceritakan tentang proses kreatif para perupa tentang penangan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Tentang penembakan misterius (petrus), tragedi 65, kasus Marsinah hingga Wiji Thukul dan kasus HAM lainnya.
BACA JUGA
Lukisan Santri Meruwat Krisis di Bumi
Dalam film berdurasi 25 menit itu menampilkan kampanye penegakan HAM melalui lukisan, musik dan seni instalasi.
“Tentang isu hak asasi manusia, kami selalu mengabarkan, berusaha agar setiap kita menegakkan HAM,” kata Adhitia Armitrianto yang juga Ketua Dewan Kesenian Semarang (Dekase).
Banyak seniman yang terlibat dalam proses kreatif film bertema HAM itu. Namun sebagian besar merujuk pada Konde perupa asal Semarang yang trauma masalah petrus yang terjadi di Indonesia.
BACA JUGA :
Mau ke Mana Laila Nuur Mutia Selepas Modern Dance?
Nobar di Koruki yang bermarkas di Desa Karangsari RT 4 RW 2 Kecamatan Karangtengah Demak itu, dihadiri sejumlah perupa Demak dan seniman lainnya.
Usai penayangan film produksi tahun 2022 itu, acara dilanjutkan dengan diskusi terkait perjalanan berkesenian di Kota Wali dan kolaborasi antar seniman.
Kusfitria Marstyasih Founder Koruki menyatakan bahwa Koruki senantiasa mendukung proses kreatif para seniman. Tak hanya nobar film saja, Koruki juga terbuka bagi siapapun untuk menggelar acara di tempat itu.
“Koruki ruang terbuka bagi siapa saja untuk sekedar ngopi dan berdiskusi,” katanya.
BACA JUGA :
Kampanye Hari Lingkungan Hidup Ala Perupa di Jateng
Editor : Pipit Widodo
Artikel Terkait