TOKYO - Pemerintah Indonesia sebagai negara yang turut serta menyepakati agenda pembangunan global terus berupaya menjaga komitmen dalam mendukung pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Salah satu permasalahan serius dunia terkait ketersediaan dan keamanan pangan adalah hilangnya pangan dan sampah atau food loss and waste (FLW).
Hal tersebut disampaikan Duta Besar RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi, pada simposium internasional bertema “Food Loss and Waste” (FLW) di Osaka University, yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bersama Food Loss and Waste Reduction Hub, Osaka University, Rabu (5/7/2022).
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk Tokyo, Yusli Wardiatno, menjelaskan bahwa hilangnya pangan adalah sampah makanan yang berasal dari bahan pangan seperti buah dan sayur maupun makanan lain yag masih mentah, namun sudah tidak bisa diolah menjadi makanan dan akhirnya dibuang begitu saja. Sementara itu, sampah makanan atau food waste merupakan makanan yang siap dikonsumsi oleh manusia namun dibuang begitu saja dan akhirnya menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA).
“Indonesia pun merupakan salah satu negara yang memiliki tantangan mengelola food loss dan food waste di dunia,” ucap Atdikbud Yusli.
Editor : Setia Naka Andrian
Artikel Terkait