Guru dan Mahasiswa Gerakkan Klub Literasi Sekolah di Indonesia dan Luar Negeri

Pipit Widodo
Klub Literasi Sekolah merupakan aktivititas literasi berbasis proyek dan peminatan (cerita pendek, puisi, orasi, debat, jurnalistik, dan bercerita). Foto/Dok/Kemendikbudristek.

JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), diwakili oleh Direktur Guru Pendidikan Dasar (Direktur Dikdas), Kemendikbudristek, Rachmadi Widdiharto membuka program Klub Literasi Sekolah (KLS) secara daring pada Rabu (13/7/2022) bertepatan dengan momentum 13 tahun SEAQIL.

KLS merupakan aktivititas literasi berbasis proyek dan peminatan (cerita pendek, puisi, orasi, debat, jurnalistik, dan bercerita). KLS juga mendorong peningkatan kecakapan berliterasi baca-tulis dan tutur, serta kecakapan abad Ke-21 (kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif) untuk siswa jenjang SMA/SMK/SMP/sederajat. KLS 2022 dilaksanakan pada bulan Juli—Oktober 2022 dan melibatkan 227 mahasiswa dan lulusan untuk mendampingi KLS di 212 sekolah di Indonesia dan 6 Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN).

Direktur Rachmadi Widdiharto menyampaikan selamat dan apresiasi atas perjalanan 13 tahun SEAQIL melayani guru dan tenaga kependidikan di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. “Kemendikbudristek mengapresiasi SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) yang telah menyelenggarakan Klub Literasi Sekolah (KLS) sejak tahun 2021. Program KLS sejalan dengan program Kemendikbudristek, yaitu Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), Gerakan Literasi Nasional, dan Asesmen Nasional dalam bidang literasi. Dalam kaitannya dengan program MBKM, KLS menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan selama tiga bulan di luar kampus sebagai pendamping klub literasi di sekolah,” kata Rachmadi.
Rachmadi mengungkapkan bahwa KLS menjadi bagian strategis dari upaya pemajuan literasi membaca siswa di Indonesia yang berorientasi pada kemampuan abad ke-21 (berpikir kritis, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif). “KLS juga menjadi upaya yang patut kita apresiasi sebagai sebuah program yang melibatkan sinergi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam pemajuan literasi di Indonesia, yang meliputi perguruan tinggi, dinas pendidikan, sekolah (baik di Indonesia maupun SILN), komunitas literasi, dan lembaga terkait lain,” kata Rachmadi.

Rachmadi turut menyampaikan dukungan Kemendikbudristek pada SEAQIL. “Kemendikbudristek terus mendorong upaya SEAMEO dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat Asia Tenggara. Semoga program SEAMEO terus berkembang dan maju untuk meningkatkan visibilitas peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Semoga KLS 2022 dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target yang diharapkan,” kata Rachmadi.

SEAMEO Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL) merupakan salah satu pusat regional dari The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara. Di Indonesia, SEAQIL berada di bawah koordinasi Kemendikbudristek dan berfokus pada pengembangan kualitas guru bahasa (Bahasa Indonesia sebagai Penutur Asing (BIPA), Arab, Jepang, Jerman, dan Mandarin) serta tenaga kependidikan melalui pelatihan, seminar, lokakarya, dan pelayanan lainnya.

Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani menjelaskan bahwa KLS yang diluncurkan pada bulan Februari 2021 ini mengintegrasikan beberapa tujuan. “Di antaranya mengasah kemampuan berbahasa asing, mendukung kemampuan berbahasa asing, mendukung kebijakan MBKM, meningkatkan kecakapan abad ke-21 (siswa dan mahasiswa), berpartisipasi aktif dalam program literasi dan tentunya memperluas jejaring kemitraan,” ucapnya.

Luh Anik menjelaskan bahwa kegiatan KLS merupakan kegiatan yang melibatkan dinas pendidikan dan perguruan tinggi. Pada tahun 2021, KLS berhasil memberikan layanan kepada 1.970 siswa di 69 SMA/SMK/sederajat di Indonesia (205 guru pembina) dan didukung oleh 17 perguruan tinggi mitra yang memagangkan 295 mahasiswa.

“KLS 2022 akan melibatkan mahasiswa pendamping berjumlah 227 orang yang berasal dari 69 perguruan tinggi di Indonesia. Sekolah yang akan mendapatkan layanan KLS 2022 berasal dari 212 sekolah jenjang SMA/SMK/SMP/sederajat di Indonesia dan 6 sekolah jenjang SMA/SMK/ Indonesia di Luar Negeri (SILN). Produk KLS bervariasi, seperti buku antologi puisi/cerita pendek, pembacaan puisi, film pendek dan berkembang menyesuaikan peminatan KLS 2022,” terang Luh Anik.

Deputi Direktur Administrasi SEAQIL, Misbah Fikrianto, menjelaskan bahwa KLS digagas untuk mendukung literasi berbasis proyek dan peminatan. “Peminatan menjadi salah satu terobosan yang menjadikan nilai tambah bagi mahasiswa dan siswa dan pemangku kepentingan sekolah untuk meningkatkan literasi,” ujarnya.

Misbah menjelaskan bahwa KLS merupakan wujud implementasi dan dukungan MBMK dan ini nyata bahwa perguruan tinggi mitra melalui konversi nilai magang. Hal ini, menurut Misbah, membuktikan bahwa KLS merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari MBKM. “KLS juga membantu pemajuan literasi di lingkungan sekolah, masyarakat dan semua pihak. Tentunya, ini merupakan kerja sama yang sinergis dan aktif. Selain itu, KLS mendukung pengembangan mutu Tri Dharma perguruan tinggi,” terang Misbah.

Guru pembina KLS di SMKN 1 Kasihan, Ismi Fajarsih, juga turut menyampaikan testimoninya. “Pengalaman sangat luar biasa menjadi bagian dari KLS 2021. Siswa kami juga menyatakan bahwa KLS membuat mereka lebih dewasa dan percaya diri. Selain itu, literasi ternyata juga bisa berkontribusi di beberapa mata pelajaran. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa dapat diterapkan di masa sekarang,” terang dia.

Editor : Setia Naka Andrian

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network