Memaknai Implementasi Kurikulum Merdeka sebagai Transformasi Pembelajaran

Pipit Widodo
Tidaklah tepat jika Kurikulum Merdeka sekadar dimaknai sebagai ganti judul atau ganti dokumen. FotoDoc/Kemendikbudristek.

Lebih lanjut Totok menjelaskan bahwa ikhtiar tersebut tergambar melalui struktur Kurikulum Merdeka yang terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah yang bersifat nasional. Di dalamnya ada standar output pendidikan, prinsip pembelajaran, dan prinsip asesmen. Bagian pertama ini merupakan standar nasional yang sangat generik. Lalu, bagian kedua disebut kurikulum operasional satuan pendidikan. Wilayah inilah yang menjadi ranah kemerdekaan guru dan satuan pendidikan.

Totok tidak menampik bahwa untuk menciptakan tradisi dan paradigma baru, serta melaksanakan pembelajaran yang lebih bagus, maka guru harus siap. Untuk itu, Kemendikbudristek telah menyiapkan pendekatan baru untuk mempersiapkan guru. Berbeda dengan sebelumnya, pendekatan yang dipilih bukan melalui pelatihan berjenjang atau bimbingan teknis, melainkan mendorong guru untuk belajar secara mandiri.
 



Editor : Setia Naka Andrian

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network