Wingko Semarang
Program Wolbachia Ing Kota Semarang (Wingko Semarang) ini menjadi salah satu proyek percontohan nasional pengendalian kasus DBD secara biologis. Lima proyek percontohan tersebut masing- masing Kota Semarang (Jawa Tengah), Kota Bandung (Jawa Barat), Jakarta Barat (DKI Jakarta), Kota Bontang (Kalomantan Timur), dan Kota Kupang (NTT).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan kasus DBD tertinggi di Kota Semarang di wilayah Kecamatan Tembalang. Untuk itu, Kecamatan Tembalang dipilih menjadi percontohan program Wolbachia.
“Dari catatan Dinkes Kota Semarang, tahun 2023 di Tembalang ada 235 kasus DBD (demam dengue), untuk DBD (Demam Berdarah Dengue) sekitar 35 kasus, meninggal 1 orang,” ujarnya.
“Wingko Semarang jadi tagline yang kita usung bersama untuk pengendalian DBD dengan teknologi Wolbachia. Pak Kadinkes kami juga pintar membuat judul-judul singkat biar mudah diingat oleh masyarakat, makanya dinamain Wingko Semarang. Tentunya Semarang siap mendukung dan siap jadi orang tua asuh untuk Wingko Semarang dan kami mohon doa juga agar Wingko ini bisa menurunkan DBD di Kota Semarang,” imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat untuk membebaskan DBD di Kota Semarang. Kemudian, Menteri Kesehatan menyerahkan ember berisi nyamuk Wolbachia kepada kader dan masyarakat di Kecamatan Tembalang.
“Adapun agenda launching ini adalah adanya penandatanganan kerja sama antara Kemenkes RI dan Pemerintah Kota Semarang, kemudian ada penyerahan paket ember Wolbachia dari Menteri Kesehatan kepada kader dan masyarakat di Kecamatan Tembalang sebagai tanda dimulainya implementasi wolbachia di Kota Semarang, kemudian dilanjutkan dengan peletakan ember wolbachia di rumah masyarakat di wilayah Kecamatan Tembalang,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait