Upaya Lebih
Menurutnya, menulis feature membutuhkan upaya dan perhatian lebih dibanding straight news. Pembaca atau pemirsa akan diajak terlibat hingga mendapatkan penggambaran utuh tentang suatu berita.
"Unsur human interest dan sastra tak bisa lepas dari teknik menulis feature. Makanya tulisan feature itu biasanya dengan bahasa yang berbunga-bunga, hingga seolah hidup di angan pembaca," terangnya.
"Feature ini bisa berupa tulisan maupun video. Kalau untuk keperluan TV, video juga harus indah, menarik, detail, sehingga pemirsa bisa mendapat gambaran utuh. Sekarang banyak berita feature TV yang biasanya tayang di akhir program berita," lugas pria yang juga Juara 3 Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2022 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dia menambahkan, tulisan feature sangat cocok untuk majalah karena periode terbitnya berjangka waktu tertentu. Pemilihan isu atau materi berita juga perlu diperhatikan agar karya jurnalistik yang disajikan tetap menarik bagi pembaca.
"Yang perlu diingat, meski menulis feature tapi tetap harus sesuai fakta. Jangan memanipulasi data dan menggunakan bahasa baku sesuai KBBI. Sekarang kan mudah kita cek ke internet. Jangan pula salah ketik," tandasnya.
Acara tersebut mendapat apresiasi Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIE Ama' Hardi Utomo, yang hadir untuk membuka secara. Dia mengatakan, banyak potensi kampus yang bisa digali untuk disajikan dalam karya jurnalistik.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait