Padahal selama 30 tahun, warga berjualan di lokasi pemberhentian bus sehingga karyawan bisa membeli makanan dan minuman sebelum bekerja. Dia mengatakan dengan tidak berhentinya bus karyawan di pos 62, maka tak ada lagi karyawan yang membeli dagangan warga.
“Padahal warga sangat menggantungkan pendapatan dari karyawan pabrik yang membeli makanan untuk bekal sebelum bekerja,” ujarnya.
Warga mengancam jika tuntutannya tidak dipenuhi akan kembali melakukan aksi blokade jalan dan mengadang bus karyawan, sehingga karyawan jalan kaki masuk ke dalam pabrik.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait