SEMARANG, iNEWSDEMAK.ID - Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Jawa Tengah menunjukkan pertumbuhan yang positif hingga Oktober 2024. Piutang pembiayaan di sektor perusahaan pembiayaan tumbuh 3,07% yoy menjadi Rp33,59 triliun, dengan jumlah kontrak mencapai 8.938.826 unit.
Pembiayaan multi guna mendominasi piutang pembiayaan, baik pada pembiayaan konvensional (59,03%) maupun syariah (67,36%). Kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan rasio Non-Performing Financing (NPF) sebesar 2,97%.
Sektor dana pensiun juga mencatat pertumbuhan aset bersih sebesar 5,31% yoy menjadi Rp6,88 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap produk dana pensiun sebagai instrumen investasi jangka panjang.
Fintech lending di Jawa Tengah mencatat pertumbuhan outstanding pinjaman sebesar 34,66% yoy, dengan tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman (TWP 90) sebesar 2,69%. Hal ini menunjukkan potensi besar fintech dalam mendukung inklusi keuangan.
Di sektor pasar modal, aktivitas investor menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Nilai transaksi meningkat 20,27% yoy, dengan jumlah Single Investor Identification (SID) Saham tumbuh 21,54% yoy menjadi 738.125 SID.
OJK Provinsi Jawa Tengah terus mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pasar modal melalui berbagai program edukasi. Hingga November 2024, jumlah SID Reksadana tumbuh 15,44% yoy menjadi 1.539.217 SID, dan SID Surat Berharga Negara meningkat 20,38% yoy menjadi 97.084 SID.
Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Sumarjono, menyatakan bahwa pertumbuhan sektor IKNB dan pasar modal menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap instrumen keuangan non-bank. "Kami akan terus mendorong inovasi dan edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan," ujarnya.
Selain itu, OJK juga aktif menyelenggarakan workshop dan pelatihan untuk meningkatkan sinergi antar-pemangku kepentingan. Salah satunya adalah Workshop SiTPAKD se-Jawa Tengah yang digelar pada 21 Januari 2025.
Dengan berbagai upaya ini, OJK Jawa Tengah berharap dapat terus mempertahankan kinerja positif sektor keuangan non-bank dan pasar modal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan akses keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait