Mengingat kontribusinya terhadap pertumbuhan sektor industri manufaktur, serta dampaknya terhadap perekonomian masyarakat sebagai sektor padat karya dan berorientasi ekspor, Kemenperin menjadikan industri TPT sebagai salah satu dari tujuh industri prioritas pengembangan dalam Peta Jalan Making Indonesia 4.0, bersama dengan industri makanan dan minuman, industri kimia, industri otomotif, industri elektronika, industri farmasi, serta industri alat kesehatan.
Dengan penerapan teknologi industri 4.0, industri TPT menurut Sesjen Dody, akan mampu mengembangkan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan dan tren yang berkembang. Antara lain memenuhi kebutuhan pasar akan functional apparel maupun technical textile yang dibutuhkan oleh sektor-sektor lain, seperti bidang penerbangan, kesehatan (biomedis), otomotif, pertanian, konstruksi, dan sebagainya.
Industri tekstil modern Indonesia diawali dengan berdirinya Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) pada tahun 1922. Sehingga telah mencapai satu abad atau 100 tahun di tahun 2022 ini. TIB merupakan cikal bakal institusi pelayanan jasa industri di lingkungan Kemenperin, yaitu Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil (BBSPJIT) yang berlokasi di Bandung, yang juga membidani pendidikan vokasi tekstil tertua di Indonesia yang sekarang bernama Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung.
Editor : Setia Naka Andrian
Artikel Terkait