One Village One Nutritionist
Dia mengusulkan program One Village One Nutritionist atau setiap satu desa memiliki satu ahli gizi. Keberadaan ahli gizi di tiap desa akan menyiapkan nutrisi bagi anak stunting, sekaligus bersinergi dengan tenaga kesehatan lain.
“Saya setuju kalau ada setiap desa punya satu tenaga gizi, One Village One Nutritionist. Itu sangat-sangat memengaruhi terkait pendampingan keluarga,” lugasnya.
Untuk merealisasikan program One Village One Nutritionist, perlu komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sebab, program itu memerlukan penganggaran untuk menggaji setiap ahli gizi yang diterjunkan.
“Nah ini tentu menjadi PR kita bersama. Kalau hal seperti itu terkait dengan Pemda masing-masing. Kepedulian Pemda terkait dengan kemampuan dia menggaji seorang tenaga gizi, karena enggak mungkin tenaga gizi bekerja tidak digaji,” tandasnya.
“Jadi ini suatu kerja sama antarprofesional, antarinstitusi, antarprofesi, dan sebagainya. Banyak sekali PR kita yang harus kita kerjakan dan kita tuntaskan,” pungkas dia.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait