Adriel, Drummer Cilik yang Gemar Sepak Bola

SEMARANG - Meski usianya masih 11 tahun, tak membuatnya takut untuk main drum dalam berbagai acara di desa-desa wisata. Bahkan drummer cilik ini pernah pula manggung bersama Heydi Ibrahim vokalis Power Slaves ketika berkesempatan main di sebuah cafe di Semarang.

Anak itu adalah Ignatius Adriel Satria Atmoko, seorang anak berbakat yang lahir di Kendal, 15 Desember 2010. Saat ini ia tinggal di Semarang bersama kedua orangtuanya, yakni Yohanes Tito dan Zita Zanarie beserta seorang kakaknya, Venansius Aldrich Suwara Atmoko.

Siswa kelas 5 SD Kanisius Tlogosari Semarang itu mengaku sangat menggilai alat musik drum dan sepak bola. “Selain aktif ngedrum, ia juga gemar bermain sepak bola. Ia tergabung Pusat Latihan (Puslat) Putra Sembung Semarang. Ia pun sering ikut trofeo, kadang pula ikut main dengan angkatan di atasnya,” ungkap Tito, ayah Adriel, yang merupakan seorang musisi pula pada masa mudanya.

Baginya, Adriel sudah terbentuk kegemarannya bermusik karena memang lingkungan. Termasuk dalam lingkungan terdekatnya, yakni keluarga. Kedua orangtuanya sama-sama menggemari musik. Bahkan ibunya pun sempat menyanyikan beberapa lagu dan sudah rekaman.

Bahkan pada 2019 Adriel bersama kedua orangtua dan seorang saudaranya pernah ikutan lomba cover lagu RTV, kemudian mengantarkan mereka meraih juara satu dan memperoleh hadiah liburan keluarga ke Singapura.

“Ya, karena memang ia sering kumpul dengan musisi musisi khususnya kakak-kakak di Komunitas Musisi Kendal, kala itu saat kami masih tinggal dan beraktivitas kesenian di Kendal. Ia pun merasa sangat nyaman dalam menekuni kegemarannta, karena banyak dapat dukungan dari para musisi senior,” tutur Tito.

Adriel pun mengaku pernah diikutkan dalam sebuah sekolah musik di Semarang. “Ya, waktu itu saya sempat sekolah musik. Meski boleh dibilang tidak terlalu lama. Akan tetapi saya sangat senang karena didukung sepenuhnya oleh kedua orangtua, saya pun dibelikan drum untuk latihan di rumah,” ucap Adriel.

Baginya, ada kisah mengharukan yang dialaminya saat manggung memainkan alat musik drum yang sangat disukainya itu. Ketika itu ia berkesempatan mengisi acara di desa wisata.

“Pengalaman berkesan itu saat saya bermain solo drum dan panggungnya kayak nggak ada sekat antara aku dan penonton. Jadi mereka (para penonton) menikmatinya walau ketika itu hanya bermain dengan minus one,” kenang Adriel.

Adriel yang telah sejak usia 3 tahun sudah suka ngedrum dan sudah bisa memainkan drum—meski ia mulai komsisten bermain drum sejak menginjak usia 5 tahun—ia bercita-cita menjadi drummer yang tidak hanya bisa main, tetapi juga bisa menghibur banyak orang.

Selain itu kegemarannya bermain drum ia memang memanpakkan diri sebagai pemain sepak bola, meski usianya yang masih terbilang sangat kecil. Ia pun kerap mengunggah foto-fotonya bermain sepak bola di Instagram pribadinya, selain pasti banyak video serta fotonya saat bermain drum.

“Adriel sudah mulai suka sepak bola sejak kelas 3 SD, yaitu saat ia masih berumur 8 tahun. Baginya, kenapa ia suka sepak bola karena memang baginya itu olahraga yang memasyarakat dan katanya olah raga yang asyik. Saya kira kesukaannya bermain sepak bola tidak berkaitan dengan drum. Meski secara teknik ya bisa, karena memang dengan berolahraga bisa membuatnya berenergi dan bisa lebih konsisten saat memainkan drum,” ungkap Tito.

Adriel bisa jadi merupakan satu dari banyak anak-anak yang sangat beruntung, karena memiliki orangtua yang sangat mendukung kegemarannya. Yang terpenting tentu dalam hal kedua orangtuanya dalam mengarahkan kreativitas anak-anaknya.

“Kami sebagai orangtua tentu sangat mendukung. Kami pun pernah memasukkan Adriel dalam sekolah musik. Kini pun dalam bidang olah raga sepak bola, sekarang ia kami ikutkan dalam puslat sepak bola di salah satu club di Semarang,” pungkas ayah Adriel, yang mengaku keduanya suka aliran musik rock karena beat-nya enak dan mempunyai energi tersendiri ketika dimainkan.

Editor : Setia Naka Andrian