JAKARTA - Setelah ramai di kalangan masyarakat mengenai kenaikan tarif tiket masuk Candi Borobudur, kini resmi diumumkan bahwa kenaikan tarif itu ditunda. Dalam hal ini pemerintah akan mengkaji lebih dalam dengan pihak-pihak terkait untuk menghasilkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat dan fokus pada pariwisata berkelanjutan.
Hal itu disiarkan dalam akun resmi Instagram @kemenparekraf.ri, bahwasanya hal tersebut berkaitan pula dengan upaya dan semangat kebangkitan parekraf tanah air untuk terus menggandeng masyarakat dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) daerah.
Pemerintah menunda kenaikan tarif ke area stupa Candi Borobudur, hal tersebut akan dikaji lebih dalam dengan sejumlah pihak, di antaranya Taman Wisata Candi Borobudur, Balai Konservasi Borobudur, para ahli, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
“Saat ini ekonomi masyarakat yang masih dalam taraf pemulihan, kita turut berempati, kita turut memastikan bahwa Borobudur ini menjadi satu icon kebudayaan, pariwisata, sebuah situs kelas dunia, dan ini tentunya harus memiliki wajah baru, harus terintegrasi dan disiapkan pengelolaannya, manajemennya, baik dari infrastruktur maupun SDM-nya,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam unggahan @kemenparekraf.ri pada Kamis (16/6/2022).
Pihaknya menegaskan, bahwasanya Borobudur merupakan salah satu dari destinasi super prioritas yang menjadi program unggulan Kemenparekraf. Destinasi wisata tersebut telah berhasil menggaet wisatawan lokal hingga mancanegara dan menyejahterakan masyarakat sekitar, salah satunya menggeliatkan usaha para pelaku UMKM.
Pengkajian ulang kebijakan tersebut diharapkan bisa menghasilkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu agar kebangkitan ekonomi tercipta dan lapangan kerja terbuka lebar.
Editor : Setia Naka Andrian