KENDAL - Nenek pengumpul rongsok mampu berkurban pada perayaan hari raya Idul Adha tahun ini di Masjid Darul Muttaqin Kebondalem, Kendal, Jawa Tengah. Nenek Jum'iah (80) menyerahkan hewan kurban seharga Rp22 juta setelah menabung sekira 10 tahun.
Mbah Jumi'ah adalah seorang tukang rongsok. Kesehariannya mengumpulkan dan menjual rongsok. Ia menabung Rp5 ribu sampai Rp10 ribu tiap harinya. Sehingga setiap bulan dapat mengumpulkan uang sekira Rp200 ribu. Sehingga selama satu tahun bisa terkumpul Rp2 juta sampai Rp2,5 juta. Setelah 10 tahun, dia berhasil mengumpulkan uang Rp22 juta untuk membeli sapi kurban.
Dilansir dari Facebook Khoirur Roziqin, Mbah Jumi'ah sebenarnya ingin menggunakan uangnya untuk mendaftar haji. Namun, akhirnya Mbah Jumi'ah memilih berkurban.
"Kami selaku panitia tidak lantas menerima sapi kurban tersebut, kami berusaha menawarkan agar beliau membatalkan kurban sapinya, dan diganti saja dengan kambing agar uangnya bisa digunakan untuk mendaftar haji. Kami siap mengantarkan ke bank dan Kemenag agar dapat mendaftarkan haji Mbah Jumi'ah. Namun Mbah Jum'iah ingin agar uangnya digunakan kurban sapi dahulu. Harapannya kelak ketika lewat jembatan sirotol mustaqim bisa naik sapi bersama almarhum suami, orang tua dan mertuanya," ujar Roziqin, salah satu panitia Idul Adha di masjid tersebut.
"Beliau hanya meminta kepada kami agar didoakan umur panjang sehingga bisa mengumpulkan uang lagi untuk mendaftar haji dan berangkat haji sebelum wafatnya," imbuhnya.
Ketika cerita Mbah Jumi'ah diunggah di media sosial Khoirur Roziqin, banyak warganet yang kagum dengan niat dan jerih payah perempaun usia lanjut itu. Banyak pula yang mendoakan Mbah Jumi'ah bisa haji kelak.
"Satu kata utk mbah "kagum" buat saya yg masih muda & berkecukupan malu belum punya niat sprt yg mbah niatkan sampai bela2in 10thn nabung. Semoga Allah mengabulkan keinginan si mbah panjang umur & saya tambahin doanya ya mbah smoga ketika ijin Allah menaik hajikan si mbah dlm keadaan sehat walafiat aamiin ya Allah," tulis Vanto, salah satu warganet.
Editor : Khatim Laela