get app
inews
Aa Text
Read Next : Pakistan Resmi Balas Serangan India dengan Operasi Bunyan Marsoos

Usai Tiba di Indonesia, Jemaah Haji Akan Dipantau Kesehatannya Selama 21 Hari

Kamis, 14 Juli 2022 | 11:18 WIB
header img
Ilustrasi jemaah haji Indonesia. (Foto: Ist).

MAKKAH- Jemaah haji Indonesia gelombang pertama akan dipulangkan pada 15 Juli 2022. Meskipun telah dinyatakan sehat saat pulang ke Indonesia, Jemaah haji akan tetap dipantau kesehatannya di daerah masing-masing selama 21 hari. Pemantauan tersebut akan dilakukan oleh dinas kesehatan masing-masing.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana mengatakan bahwa jamaah haji akan dipantau kesehatannya secara mandiri. “21 hari itu adalah pemantauan kondisi kesehatan secara mandiri, jadi bukan karantina," kata Budi Sylvana, di Makkah, Rabu (13/7/2022).

Budi menambahkan, jika selama pemantauan jamaah merasa ada gangguan kesehatan, agar melaporkan ke Fasilitas Kesehatan (faskes) setempat. "Apabila selama pemantauan ada gangguan kesehatan, diharapkan agar segera melapor ke faskes setempat," ujarnya.

Pemantauan ini sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/C/2782/2022 Tentang Pemeriksaan dan Pengawasan Jemaah Haji di Embarkasi dan Debarkasi. Pemantauan dimaksudkan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular, di antaranya adalah Covid-19, Mers-Cov, meningitis, polio, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC).

Jemaah haji akan dibekali dengan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah haji (K3JH). Selama 21 hari masa pemantauan, apabila terdapat demam atau gejala sakit lainnya maka jemaah yang sakit segera ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH. “Tentunya selama 21 hari jika timbul gejala sakit, jemaah harus segera lapor dan berobat ke fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH," ujarnya.

Apabila dalam kurun waktu 21 hari gejala penyakit tidak muncul, maka jemaah tetap diminta untuk menyerahkan K3JH kepada puskesmas terdekat. Budi juga mengingatkan jamaah haji agar tetap Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan diri setibanya jemaah di kampung halaman dan selama proses pemantauan kesehatan.

Adapun setibanya jemaah haji di bandara (debarkasi) maka akan langsung dilakukan skrining kesehatan berupa pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di asrama haji debarkasi.

Apabila didapati jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan test antigen. Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Selain skrining kesehatan, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk pelayanan rawat jalan, emergency, dan rujukan. Terdapat pula mobil ambulans dan tenaga medis sebagai antisipasi terhadap penyakit menular. Kemenkes juga menyiapkan sistem surveilans kesehatan terhadap jamaah haji Indonesia yang tiba di Tanah Air besama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.

Editor : Khatim Laela

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut