JAKARTA- Kabar Indonesia pindah dari AFF ke Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF) semakin terdengar kencang. Awal mula dari munculnya kabar tersebut adalah kekecewaan pemuja sepak bola Tanah Air terhadap AFF yang membiarkan Thailand dan Vietnam bermain mata demi menyingkirkan Indonesia di Piala AFF U-19 2022.
Momen tidak menyenangkan tersebut terjadi di babak Grup A Piala AFF U-19 2022. Akibatnya, Indonesia gagal lolos ke babak semifinal ajang tersebut. Netizen lantas mendesak PSSI untuk segera keluar dari AFF.
EAFF dilirik sebagai federasi regional yang cocok untuk Indonesia. Terdapat tim-tim kuat di dalamnya, yaitu Jepang, China, dan Korea Selatan. Namun, rekam jejak Timnas Indonesia melawan negara-negara EAFF tidak terlalu baik.
Timnas Indonesia kerap menelan kekalahan ketika bertemu tim dari EAFF. Indonesia telah menghadapi Korea Selatan sebanyak 60 kali. Dari jumlah tersebut, Skuad Garuda kalah dalam 46 pertemuan. Adapun kedua tim telah saling bertemu sejak tahun 1953.
Skuad Garuda telah 19 kali bertemu China. Dari jumlah tersebut, Indonesia kalah sebanyak tiga kali. Meski begitu, Skuad Garuda mampu dua kali memetik kemenangan dan meraih empat kali hasil imbang.
Akan tetapi Indonesia ternyata punya rekor lumayan baik jika harus melawan Jepang. Dari 17 kali bertemu, Timnas Indonesia menang 7 kali, kalah 8 kali, sisanya seri.
Kabar PSSI pindah ke EAFF belum pasti terlaksana. Hal itu diyakini hanyalah sebuah gertakan semata. PSSI diharapkan fokus mengembangkan Timnas Indonesia agar tampil lebih baik ke depannya.
Berikut rekam jejak Indonesia ketika bertemu tim yang ada di EAFF:
China – 19x bertemu (2x menang, 4x seri, 13x kalah)
Taiwan – 14x bertemu (10x menang dan 4x kalah)
Hong Kong – 23x bertemu (13x menang, 5x imbang, dan 5x kalah)
Jepang – 17x bertemu (7x menang, 2x kalah, dan 8x kalah)
Korea Selatan – 60x bertemu (6x menang, 8x imbang, 46x kalah)
Korea Utara – 9x bertemu (1x imbang dan 8x kalah)
Mongolia – 4x bertemu (4x menang)
Kepulauan Mariana Utara – Belum pernah bertemu
Guam – Belum pernah bertemu
Editor : Khatim Laela