JOGJA, iNewsDemak.id - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada Sabtu pagi, 10 Agustus 2024. Dari pengamatan yang dilakukan sejak pukul 00:00 hingga 06:00 WIB, teramati tiga kali guguran lava yang meluncur ke arah Kali Bebeng. Jarak luncur lava tercatat mencapai hingga 1.500 meter, menunjukkan potensi bahaya yang terus mengintai di sekitar kawasan Gunung Merapi.
Meskipun tertutup kabut, pengamatan visual terhadap Gunung Merapi memperlihatkan bahwa asap kawah tidak terlihat pada pagi hari tersebut. Cuaca di sekitar gunung tampak mendung dengan angin tenang yang mengarah ke barat. Suhu udara di kawasan tersebut berkisar antara 17 hingga 17,8°C, dengan kelembaban yang cukup tinggi, mencapai 99%.
Aktivitas vulkanik Merapi tidak hanya ditandai dengan guguran lava, tetapi juga dengan adanya aktivitas kegempaan yang signifikan. Dalam periode pengamatan tersebut, tercatat sebanyak 21 kali gempa guguran, satu kali gempa hybrid, dan satu kali gempa vulkanik dangkal. Fenomena ini menunjukkan bahwa aktivitas magma di dalam gunung masih terus berlangsung.
Pihak berwenang telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk warga yang tinggal di sekitar Gunung Merapi. Salah satu rekomendasi utama adalah agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya, terutama di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng. Daerah ini berpotensi terancam oleh guguran lava dan awanpanas.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG), terutama saat hujan turun di sekitar Gunung Merapi. Bahaya ini dapat muncul secara tiba-tiba dan menimbulkan risiko besar bagi penduduk yang berada di daerah rawan.
Menurut laporan yang dilansir dari laman magma.esdm.go.id, pihak berwenang terus memantau aktivitas Gunung Merapi dengan seksama. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas gunung ini akan segera ditinjau kembali untuk menentukan langkah-langkah antisipasi lebih lanjut.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto