get app
inews
Aa Text
Read Next : Update Harga BBM Pertamina Februari 2025 di Jateng-DIY: Pertamax hingga Dexlite Naik

BBM Nasional Masih Bergantung pada Impor, Ini Sebabnya

Rabu, 26 Februari 2025 | 15:01 WIB
header img
BBM Nasional Masih Bergantung pada Impor, Ini Sebabnya (Ist)

JAKARTA, iNEWSDEMAK.ID – Kapasitas kilang minyak dalam negeri saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional. Dari total konsumsi BBM harian yang mencapai sekitar 1,5 juta barel, kilang domestik hanya mampu mengolah sekitar 500 ribu barel per hari. Akibatnya, impor BBM menjadi solusi yang tak terhindarkan. 

“Kalau tidak impor, BBM akan langka dan bisa memicu keresahan di masyarakat. Ini bisa menimbulkan masalah sosial,” ujar Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, Rabu (26/2/2025). 

Impor BBM Tak Terelakkan 

Marwan menjelaskan bahwa harga BBM yang diimpor harus mengikuti harga pasar dunia. Oleh karena itu, jika subsidi tetap diberikan, maka beban anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) akan meningkat. 

"Kita harus mengikuti harga dunia. Makanya kalau subsidi masih dipertahankan, APBN harus membantu,” jelasnya. 

 

Saat ini, permintaan BBM dalam negeri terus mengalami kenaikan. Sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar konsumsi BBM karena pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang sangat pesat. Berdasarkan data Korlantas Polri, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 164.136.793 unit, bertambah sekitar lima juta unit hanya dalam delapan bulan terakhir. 

Di sisi lain, meski kendaraan listrik mulai berkembang, jumlahnya masih belum signifikan untuk mengurangi permintaan BBM secara keseluruhan. “Populasi mobil listrik belum sampai lima persen. Motor listrik juga masih kalah jauh dibandingkan motor berbahan bakar minyak,” kata Marwan. 

Kapasitas Kilang Masih Terbatas 

Menurut Marwan, kapasitas kilang domestik masih jauh dari kebutuhan nasional. Meskipun Pertamina telah membangun beberapa kilang dengan kualitas baik, namun produksinya tetap belum mampu memenuhi lonjakan permintaan BBM. 

“Kilang yang beroperasi saat ini hanya bisa menyuplai sekitar 60-70 persen kebutuhan nasional. Sisanya harus dipenuhi dengan impor,” ujarnya. 

Marwan pun berharap pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan kilang minyak dalam negeri, termasuk dengan kebijakan yang lebih berpihak kepada industri migas nasional. “Pertamina hanya pelaksana, sementara kebijakan ada di tangan pemerintah dan DPR,” pungkasnya. 

 

Editor : Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut