get app
inews
Aa Text
Read Next : Makin Sengit! China Balas Naikkan Tarif Produk AS jadi 125%

Trump Naikkan Tarif untuk China Jadi 104 Persen, Paksa Negosiasi

Rabu, 09 April 2025 | 21:31 WIB
header img
Karoline Leavitt mengumumkan tarif baru terhadap China 104 persen mulai Rabu (9/4) (Foto: AP)

WASHINGTON, iNEWSDEMAK.ID - Amerika Serikat (AS) menerapkan tarif baru terhadap produk China sebesar 104 persen terhitung mulai Rabu (9/4/2025) waktu AS. Angka tersebut merupakan akumulasi dari tiga kali kebijakan tarif baru yang dikenakan Presiden Donald Trump kepada China.

Setelah dilantik sebagai presiden atau pada akhir Januari, Trump mengenakan tarif 20 persen untuk China. Kemudian pada 2 April, dia menambahkan kembali tarif resiprokal sebesar 34 persen.
Merespons pembalasan China yang juga menerapkan tarif yang sama, 34 persen, Trump marah hingga menambah lagi besaran tarif untuk Beijing sebesar 50 persen, sehingga totalnya menjadi 104 persen.

"Akan ada tarif 104 persen yang berlaku terhadap China malam nanti, pada tengah malam," kata Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, pada Selasa, seperti diutip dari Anadolu, Rabu (9/4/2025).

Meski demikian, lanjut dia, Trump tetap memberi ruang kepada China untuk menegosiasikan kembali tarif tersebut. Jika China mau membuat kesepakatan, Trump akan menerima dengan senang hati.
Dia mengatakan Trump yakin China akan membuat kesepakatan dengan AS.

"China melakukan kesalahan karena membalas (tarif resiprokal)," ujarnya.
Leavitt kembali mengulangi pernyataan Trump saat merespons pembalasan China soal tarif 34 persen. Menurut dia, China tak paham bagaimana cara membalasnya.Hampir 70 negara telah menghubungi Trump untuk memulai negosiasi tarif.

Trump juga sudah bertemu dengan timnya untuk memetakan negara-negara yang akan memulai negosiasi.
"Dia mengarahkan timnya untuk membuat kesepakatan perdagangan yang dibuat khusus terhadap setiap negara," ujarnya.

Leavitt  memastikan Trump tak akan menunda pemberlakuan tarif resiprokal meskipun negosiasi sedang berjalan. Tarif baru tersebut berlaku pada Rabu dini hari waktu AS.
"Seperti disampaikan Presiden, tarif resiprokal yang terus berlaku saat kesepakatan ini dinegosiasikan dan berlangsung, akan menghasilkan pendapatan triliunan dolar bagi Amerika Serikat," ujarnya.

 

Editor : Arto Ary

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut