Pasukan Pakistan dan India Baku Tembak di Perbatasan Kashmir, Tegang!

NEW DELHI, iNEWSDEMAK.ID - Pasukan Pakistan dan India terlibat baku tembak di sepanjang garis kendali perbatasan Kashmir, Jumat (25/4/2025).
Syed Ashfaq Gilani, pejabat pemerintah di Kashmir, wilayah Pakistan, mengatakan kedua pihak saling tembak di sepanjang perbatasan. Tembakan dilakukan dengan senjata ringan.
"Tidak ada penembakan terhadap penduduk sipil," kata Gilani, kepada AFP.
Militer India mengonfirmasi penembakan senjata ringan dalam jumlah terbatas. Mereka mengklaim pasukan Pakistan lebih dulu melepaskan tembakan, kemudian ditanggapi secara efektif.
Tiga pejabat militer India mengatakan, tentara Pakistan menggunakan senjata ringan untuk menembaki posisi India. Kemudian tentara India membalas, tidak ada korban yang dilaporkan.
Sejauh ini belum ada pernyataan dari Pakistan.
Konflik senjata dalam lingkup kecil antara India dan Pakistan seperti ini sebenarnya kerap terjadi, bahkan sebelum perseturuan terbaru dipicu oleh serangan teror di Kashmir yang menewaskan 28 orang.
Kedua pihak saling menuduh memulai penembakan.
Sementara itu pemimpin militer India, Upendra Dwivedi, akan memantau langsung penerapan keamanan tingkat tinggi di ibu kota Kashmir, Srinagar.
Sebelumnya PBB mendesak kedua negara untuk menahan diri sebisa mungkin dampak dari teror di Kashmir.
Hubungan kedua negara telah jatuh ke level terendah dalam beberapa tahun. Hubungan kedua negara sudah sangat terpuruk, sebelum konflik terbaru ini.
Pemerintah India menangguhkan visa untuk seluruh warga Pakistan, tak terkecuali diplomat. Mereka harus angkat kaki dari India paling lambat 27 April atau 29 April bagi pemegang visa medis.
Kemlu India juga menyerukan seluruh warganya yang berada di Pakistan segera pulang.
Kebijakan lain adalah memutus aliran air Sungai Indus yang sangat dibutuhkan Pakistan.
Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji akan menjatuhkan hukuman sangat berat dan keras, bahkan tidak pernah terpikirkan oleh para pelaku.
Sementara itu Pakistan telah membantah dengan tegas keterlibatannya dalam serangan itu.
Kelompok Front Perlawanan Kashmir yang memperjuangkan kemerdekaan wilayah tersebut mengaku bertanggung jawab.
Pakistan juga memberlakukan kebijakan yang sama. Komite Keamanan Nasional Pakistan memperingatkan segala upaya oleh Pemerintah India untuk mengalihkan aliran air Sungai Indus akan dianggap sebagai tindakan perang.
Selain itu, semua kerja sama perdagangan dengan India, termasuk ke dan dari negara pihak ketiga segera ditangguhkan.
Belum cukup, Pakistan juga akan menutup wilayah udaranya untuk semua maskapai penerbangan yang dimiliki atau dioperasikan oleh India.
Pakistan juga menangguhkan semua visa yang dikeluarkan berdasarkan aturan bebas visa Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC). Warga India yang saat ini berada di Pakistan berdasarkan skema tersebut harus keluar dalam waktu 48 jam, kecuali peziarah Sikh.
Editor : Arto Ary