Logo Network
Network

Lukisan Santri Meruwat Krisis di Bumi

Pipit Widodo
.
Kamis, 02 Juni 2022 | 21:20 WIB
Lukisan Santri Meruwat Krisis di Bumi
Nalendra Ajib Afisaputra Santri Pondok Pesantren Al Itqon Kendal saat melukis di Art Space Dewan Kesenian Semarang (Dekase), Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang dalam rangka Kampanye Hari Lingkungan Hidup

SEMARANG - Seorang remaja bersarung dan berpeci terlihat serius menggambar di sebuah kanvas di Art Space Dewan Kesenian Semarang (Dekase), Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Rabu (1/6/2022).

Menggunakan media solet, daun kering dan ranting , ia tampak mencorat coret dan menyapukan cat menjadi sebuah lukisan yang menawan.

Dengan perpaduan warna merah, kuning dan biru , goresan cat itu menjadi sebuah harmoni warna di kanvas berukuran 1 x 1 meter.

Ya, sosok remaja itu adalah Nalendra Ajib Afisaputra Santri Pondok Pesantren Al Itqon Kendal Jawa Tengah. Dia bersama seniman lainnya ikut berpartisipasi dalam Pameran Lukisan dan Foto bertema  "Krisis".

Acara yang diselenggarakan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Tengah,Dewan Kesenian Semarang (Dekase) dan Koalisi Peduli Lingkungan Jateng itu, dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia Tahun 2022.

Goresan cat dari santri yang juga siswa MAN Kendal itu, mengadopsi cerpen berjudul Catatan Pasien Nomor 102 karya Achmad Agung Prayoga, salah satu dari 11 cerpen Climate Fiction berjudul Kisah Ganjil Pelaut dan kisah-kisah lainnya.

"Lukisan ini hasil interprestasi cerpen, kemudian jadilah lukisan ini. Lukisannya tentang krisis yang ada di dunia, krisis di bumi," kata Nalendra.

Meskipun tinggal di pesantren, yang kental dengan nuansa agamis namun tidak menghalangi bakat Nalendra melukis. Dan pihak pondok pun juga mendukungnya untuk beraktivitas serta mengikuti kegiatan semacam ini.

Sejumlah hasil karya Nalendra bahkan banyak dipakai untuk sampul buku, mulai guru,seniman hingga dosen.

Selain Nelendra sejumlah perupa lainnya ikut terlibat dalam acara ini yakni Achmad Chadziqur, Rochman,Daiva Enda MS,Ali M,Dapo,Deni Setiawan A,Gerika Sekarmadji,Hery Purnomo,Heru Prasetyo,Gunawan Effendy,Muji Konde,Namex Irfan dan Sutranggana

Iqbal Alma, Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Tengah menyatakan bahwa, kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Kegiatan dimulai dengan melukis bersama oleh 13 perupa dari sejumlah daerah di Jawa Tengah. Karya mereka merupakan respon-visualisasi dari buku climate fiction berjudul “Kisah Ganjil Pelaut dan Kisah-Kisah Lainnya”.

Masing-masing pelukis merepresentasikan cerita tentang lingkungan tersebut dan menuangkannya di atas kanvas.

“Kampanye yang melibatkan seni visual kali ini, diharapkan menjadi cara yang fresh untuk dapat menarik kepedulian masyarakat luas khususnya terhadap isu krisis lingkungan yang terjadi,” ungkapnya.

Aditya Armintrianto, Ketua Dekase manyampaikan harapannya atas terselenggaranya pameran ini digelar untuk menyambut Hari Lingkungan Hidup di TBRS ini. Pameran lukisan ini bisa dinikmati oleh masyarakat mulai tanggal 2 hingga 5 Juni 2022 di Art Space Dewan Kesenian Semarang.

“Lewat pameran ini,kami berharap kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup semakin terjaga,”cetusnya.

Editor : Pipit Widodo

Follow Berita iNews Demak di Google News

Bagikan Artikel Ini