get app
inews
Aa Text
Read Next : Netizen Iri! Momen Anjasmara Bantu Keringkan Rambut Dian Nitami

Ivone Alleya Dulunya Penyiar Radio, Kini Bikin Konten Baca Puisi di Youtube

Selasa, 07 Juni 2022 | 05:18 WIB
header img
Ivone Alleya; seorang pembaca puisi yang tergabung dalam grup Benara Kata. Grup yang telah menelurkan album pembacaan puisi perdana mereka dengan tajuk “Bunga yang Tumbuh dari Perahu” (Ist).

KENDAL - Selama pandemi yang hampir dua tahun belakangan menyerang, tak sedikit membuat siapa saja turut andil dalam berbagai proses kreatif. Termasuk upaya-upaya yang dilakukan oleh para kreator untuk menciptakan konten-konten terbaiknya dalam media sosial hingga kanal Youtube.

Hal itu seperti yang dilakukan oleh Ivone Alleya, bahwasanya tak lama ini (selama pandemi) telah menjalani proses rekaman pembacaan puisi di OraNgiro Musik. Perempuan kelahiran Surakarta pada 12 September 1989 ini mengaku tidak memiliki kegemaran yang pasti, namun semua dilakukan sesuai dengan mood. Kalau pas lagi ingin proses, atau saat diiming-imingi proses kreatif, pastilah ia akan tergoda dan lekas turut serta sepenuhnya dalam proses itu. Seperti halnya dalam pembuatan konten video baca puisi tersebut.

Ivone mengaku pula telah banyak hal yang disukai, karena selalu kepo (ingin tahu lebih) kalau belum mencoba sesuatu yang ingin dicoba. Waktu kecil saat ia mulai bisa membaca, Ivone nampak begitu suka banget membaca. Keinginannya untuk terus membaca menjadi tak ketulungan. Oleh karenanya kemudian matanya menjadi minus.

Ivone mengaku, ketika itu kalau belum baca buku maka ia belum bisa tidur. Meski sudah ngantuk sekalipun. Kebiasaannya membaca pun bisa dibilang cukup aneh. Bisa jadi nampak seperti membaca anak kecil. Bagaimana tidak, sebab Ivone kerap membaca dengan bersuara. Ya, bisa jadi seperti seseorang yang sedang bercerita. Dari situlah, akhirnya Ivone mencoba untuk membaca dengan intonasi yang bermacam-macam. Seperti misalnya saat membaca dongeng, membaca dialog, membaca berita, membaca bahasa iklan, dan banyak bacaan lainnya. Nampak pula yang dikerjakan Ivone menjadi sebuah upaya pemenuhan pembacaan kreatif.

"Kali pertama saya tampil di hadapan orang banyak adalah waktu saya masih duduk di bangku SD. Saat itu saya didapuk menjadi MC upacara. Lalu selanjutnya saya naik pangkat dengan diberi kesempatan untuk membaca teks UUD 1945 saat upacara. Hingga akhirnya suaranya pun tidak sebatas pada tugas membaca saja, suatu ketika saya juga merasa sangat senang saat suara saya dibutuhkan untuk memperlantang (guraunya sambil tertawa) sebuah grup paduan suara. Ya, paduan suara yang kerap diminta untuk tampil saat upacara bendera berlangsung di sekolah saya," tutur Ivone.

Ivone pun ternyata juga tidak sebatas memiliki kesempatan untuk berproses pada segala yang berurusan dengan suara samata. Sebab saat SD, ia juga mendapat kesempatan untuk menekui senam dan menari. Saat itu, katanya saat SD ia selalu dipercaya untuk bergabung dalam tim untuk mewakili sekolah dalam berbagai ajang lomba senam dan tari.

"Rasa ingin tahu saya terhadap banyak hal, terutama mengenai segala hal yang berhubungan dengan proses kreatif, membuat saya ingin lepas dan berlarian di berbagai proses penempaan bakat dan kreativitas. Bahkan sejak SD itu, saya ternyata juga suka dengan musik. Namun entah juga, sukanya ini sampai mana. Suka beneran atau suka-sukaan (tertawa gurau lagi). Silakan boleh menebak dan mengira-ngira sendiri ya. Akhirnya dari kesukaan saya mendengarkan musik itu pun, menjadikan saya mulai mendengarkan berbagai genre musik dan mulai tertarik belajar artikulasi dari lagu-lagu berbahasa Inggris," ujar Ivone.

Saat Ivone mulai masuk SMP dan SMA pun kegemarannya masih sama, ia masih menjadi gemar menjadi MC, senam dan menari tarian modern. Hanya saja saat SMA, Ivone mulai mencoba hal baru. Yakni mulai merambah dunia teater dan broadcasting.

Turut bergabungnya dengan sebuah kelompok teater, membuat Ivone kian mematangkan untuk bermain peran. Hingga akhirnya ia berkesempatan untuk mewakili sekolah dalam ajang kejuaraan teater antar skolah dan antar daerah. Salah satu penghargaan yang pernah didapatnya yaitu menjadi aktris pembantu terbaik tingkat nasional pada tahun 2006 dalam ajang Festival Drama Pelajar Nasional yang diselenggarakan oleh Teater Gema IKIP PGRI Semarang (saat ini UPGRIS: Universitas PGRI Semarang).

Selanjutnya, untuk dunia broadcasting, oleh karena ia begitu suka musik dan MC maka Ivone pun mencoba ikut audisi penyiar di sebuah radio daerah. Dari 100 lebih peserta yang mendaftar untuk seleksi penyiar remaja. Dari seleksi itu yang diambil hanya dua orang, dan Ivone menjadi salah satu dari dua penyiar remaja terpilih itu.

Karier Ivone dalam dunia penyiaran di radio hanya bertahan sampai ia lulus SMA pada tahun 2007. Lalu selanjutnya pada tahun 2009 ia mencoba kembali untuk mengikuti audisi di sebuah radio swasta di Semarang. Ia harus bertarung dengan sekitar 130 orang yang turut serta dalam seleksi penyiar radio tersebut. Dan dari seleksi tersebut hanya diambil dua orang, Ivone menjadi salah satu yang lolos. Ivone akhirnya menjadi penyiar radio kembali dan bertahan hingga tahun 2012.

Selanjutnya sejak saat itu hingga sekarang ia fokus sepenuhnya mengabdikan diri kepada keluarga tercintanya, mengurus seorang suami dan ketiga anaknya. Sambil sesekali menerima berbagai job untuk menjadi MC di panggung-panggung skala kecil dan besar, baik di dalam maupun di luar kota.

Hingga akhirnya Ivone diajak oleh teman semasa SMA, yakni Setia Naka Andrian untuk berproses membacakan karya-karyanya di Benara Kata. Sebuah project pembacaan puisi, cerita pendek, dramatic reading, dan lannya yang sepenuhnya didukung oleh OraNgiro Musik. Kali pertama yang digarap adalah album pembacaan puisi. Album perdananya yakni dengan tajuk “Bunga yang Tumbuh dari Perahu”. Sementara ini sudah disiapkan 9 album, yang semua puisi-puisinya merupakan puisi-puisi karya Setia Naka Andrian yang juga akan diterbitkan sebagai buku oleh OraNgiro.

Bagi Ivone, ia merasa senang dipertemukan dengan orang-orang satu frekuensi. Paling tidak dari situ, Ivone merasa mendapat kesempatan kembali untuk menjalani proses kreatif yang tentu telah cukup lama tidak ia kerjakan. Dan baginya, dengan bergabung dalam proses di Benara Kata ini, ia seakan merasa menemukan napas baru yang sesungguhnya napas itu sudah sejak kecil ia hirup sedalam-dalamnya.

Editor : Setia Naka Andrian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut